Kerusuhan dipicu lantaran banyak narapidana yang mengeluh khawatir akan penularan virus corona. Beberapa narapidana memulai dengan keributan kepada penjaga, memprotes sebaiknya mereka diberi kebebasan ringan atau dipindah ke tempat yang lebih baik yang tidak berdesakan.
Dari keributan itu beberapa narapidana berusaha melarikan diri. Sementara beberapa lainnya membuat percikan api kecil di dalam dan melukai penjaga, sehingga kondisi di dalam penjara menjadi ricuh.
Menteri Kehakiman Kolombia, Margarita Cabello, mengatakan 32 narapidana harus dirawat di rumah sakit akibat kejadian itu. Juga ada tujuh sipir terluka, dua di antaranya dalam kondisi kritis, dan telah dilarikan ke ruang gawat darurat, melansir
Reuters, Senin (23/3).
"Hari ini adalah hari yang sangat menyedihkan dan menyakitkan," kata Cabello. "Tadi malam ada upaya pelarian kriminal massal di penjara El Modelo dan kerusuhan di berbagai pusat penahanan di seluruh negeri."
Namun, Cabello menegaskan tidak ada yang berhasil melarikan diri saat itu.
Kantor ombudsman hak asasi manusia meminta pemerintah untuk mendeklarasikan darurat penjara yang dapat memungkinkan pembebasan dini bagi tahanan yang lebih tua.
"Mungkin ada kebijakan untuk membebaskan tahanan usia 60 tahun ke atas atau memberikan pengurangan hukuman," pernyataan kantor itu di Twitter.
Data dari Kementerian Kehakiman, 132 penjara di Kolombia memiliki kapasitas 81.000 napi. Tetapi pada kenyataannya menampung lebih dari 121.000 tahanan.
Kondisi yang berdesakan ini yang membuat mereka protes terutama kekhawatiran akan penularan virus corona.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.