Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bantu Warga Terdampak Covid-19, Ini Empat inisiatif Ekonomi Yang Disiapkan Malaysia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Senin, 23 Maret 2020, 20:07 WIB
Bantu Warga Terdampak Covid-19, Ini Empat inisiatif Ekonomi Yang Disiapkan Malaysia
Penanganan pasien virus corona di Malaysia/Net
rmol news logo Virus corona yang saat ini tengah menjadi pandemi global membawa dampak buruk bagi perekonomian banyak negara, tidak terkecuali Malaysia. Banyak warga Malaysia kehilangan pendapatan mereka karena pandemi tersebut.

"Saya tahu dalam kondisi krisis saat ini, ada banyak yang kehilangan sumber pendapatan mereka. Pedagang kecil harus menutup toko, sopir taksi kehilangan pelanggan, pekerja sehari-hari tidak menerima upah, pada kenyataannya
bahkan banyak majikan yang dirugikan, bisnis mereka harus ditutup untuk sementara," kata Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin saat memimpin pertemuan kedua Dewan Aksi Ekonomi Malaysia pada Senin (23/3).

Dia menyadari bahwa kondisi semacam itu sangat berdampak, terutama pada kelompok berpenghasilan rendah yang harus memutar otak untuk tetap hidup di tengah ketidakpastian ekonomi yang terjadi.

Karena itulah, kata Muhyiddin, pemerintah Malaysia menyiapkan sejumlah langkah untuk membantu meringankan beban warganya yang terkena dampak ekonomi akibat wabah virus bernama resmi Coovid-19 tersebut.

"Rapat Dewan Aksi Ekonomi hari ini telah memutuskan beberapa inisiatif utama yang saya harap dapat membantu meringankan beban Anda semua melalui masa sulit ini," kata Muhyiddin dalam keterangan pers yang dikeluarkan oleh kantor Perdana Menteri Malaysia.

Inisiatif yang dimaksud merupakan bagian dari Paket Stimulus Ekonomi dan Bantuan Rakyat di tengah pandemi Covid-19. Ada empat langkah insiatif yang telah diambil oleh pemerintah Malaysia di tengah situasi kritis saat ini.

Pertama, menyiapkan fasilitas i-Lestari untuk Dana Penyedia Karyawan (EPF) senilai 40 miliar ringgit Malaysia. Untuk diketahui, EPF adalah badan hukum federal di bawah lingkup Departemen Keuangan Malaysia. Badan ini mengelola rencana tabungan wajib dan perencanaan pensiun untuk pekerja sektor swasta di Malaysia

Dengan inisiatif baru ini, maka semua anggota EPF di bawah usia 55 tahun dapat melakukan penarikan dana pensiun mereka di akun masing-masing dengan maksimum uang yang dapat diambil adalah 500 riggit Malaysia per bulan untuk jangka waktu 12 bulan.

Aplikasi penarikan dapat dibuat mulai 1 April 2020. Inisiatif ini diharapkan memberi manfaat hingga 12 juta anggota EPF, dengan total pengeluaran diperkirakan sebesar 40 miliar ringgit Malaysia.

"Saya berharap inisiatif ini serta pengurangan kontribusi EPF karyawan 4 persen efektif April 2020 akan memungkinkan pekerja untuk memiliki lebih banyak uang di kantong mereka untuk membeli kebutuhan sehari-hari," kata Muhyiddin.

Muhyiddin menyarankan warganya untuk menggunakan dana itu dengan bijak dan membeli hanya barang-barang yang diperlukan selama masa sulit ini.

"Yang paling penting, pastikan Anda memiliki makanan di meja setiap hari untuk seluruh keluarga. Bisa juga uang ini dapat digunakan untuk menutupi biaya air atau tagihan listrik atau sewa rumah sesuai dengan kebutuhan," tambahnya.

"Walaupun jumlahnya mungkin kecil, ini adalah uang hasil jerih payah Anda sendiri yang harus digunakan untuk hari tua, tetapi pemerintah mengizinkan uang ini untuk digunakan saat ini karena banyak yang sedang membutuhkan," sambung Muhyiddin.

Kedua, pemerintah Malaysia sepakat untuk mengalokasikan tambahan dana sebesar 500 juta ringgit Malaysia kepada Departemen Kesehatan untuk mendukung upaya mengatasi Covid-19. Ketentuan ini akan digunakan untuk membiayai pembelian peralatan medis seperti ventilator dan peralatan ICU, peralatan pelindung pribadi tambahan (APD) untuk personel layanan medis publik serta persyaratan laboratorium untuk skrining Covid-19.

Untuk mempercepat pembelian barang-barang penting tersebut, pemerintah Malaysia juga telah menyetujui prosedur pengadaan darurat.

Selain itu, sekitar 100 juta ringgit Malaysia juga akan dialokasikan kepada Departemen Kesehatan untuk menunjuk 2.000 pekerja kontrak baru, terutama perawat. Pasalnya, banyak perawat dan staf rumah sakit sangat lelah saat ini karena mereka harus bekerja siang dan malam untuk menskrining kasus Covid-19 dan merawat mereka yang didiagnosis positif.

"Saya berharap dapat segera mempekerjakan staf baru ini sehingga semua rumah sakit di negara kita memiliki cukup staf untuk menangani penyebaran wabah Covid-19," sambungnya.

Ketiga, pemerintah Malaysia juga telah sepakat untuk mengalokasikan anggaran sebesar 130 juta ringgit Malaysia kepada negara-negara bagian untuk membantu negara mengatasi krisis Covid-19.

"Ketentuan ini dapat digunakan untuk memberikan bantuan kepada pedagang asongan dan pedagang kecil yang terkena dampak krisis Covid-19, untuk membantu pasien Covid-19 dan keluarga mereka dan untuk memberikan bantuan kepada personel tingkat negara bagian yang terlibat dalam krisis," jelasnya.

Keempat, pemerintah Malaysia juga sepakat memperpanjang periode dari 3 bulan menjadi 6 bulan untuk keterlambatan pembayaran pinjaman Korporasi Pendidikan Tinggi Nasional (PTPTN). Penundaan ini akan berlaku hingga 30 September 2020 dan diharapkan memberi manfaat kepada hampir 1,5 juta pemberi pinjaman PTPTN.

"Selain inisiatif yang telah saya umumkan, pemerintah juga melihat langkah-langkah tambahan untuk membantu rakyat di masa-masa sulit," jelas Muhyiddin.
"Langkah-langkah komprehensif sedang dipertimbangkan oleh Kementerian Keuangan yang akan mempertimbangkan kepentingan setiap kelompok masyarakat di negara ini. Apakah Anda seorang pengusaha kecil, sopir taksi, petani, nelayan, petani, pekerja pabrik, pekerja swasta, pegawai pemerintah, semuanya akan ditangani oleh pemerintah," tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA