Dikatakan oleh Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha, kabinetnya telah setuju untuk memberlakukan keadaan darurat yang terhitung pada Kamis (26/3) selama satu bulan.
Dengan deklarasi tersebut, pemerintah Thailand akan mengambil langkah-langkah yang lebih keras untuk mengendalikan penyebaran virus corona atau Covid-19.
Termasuk dengan memberlakukan jam malam, menyensor media, membubarkan pertemuan, hingga mungkin pemempatan pasukan militer untuk menegakkan aturan tersebut.
Dalam pidatio singkat yang disiarkan di televisi, Prayuth kemudian mendesak warganya untuk tetap tenang dan memperingatkan mereka akan menyalahgunaan media sosial.
Ia juga mengatakan akan melakukan penegakkan aturan yang lebih keras terhadap para penimbun, melansir
ABC.
Keputusan ini diambil seiring dengan melonjaknya kasus baru di Thailand.
Pada Selasa, pemerintah Thailand mengonfirmasi adanya 106 kasus baru sehingga total infeksi mencapai 827 orang dengan 3 kematian.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: