Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Corona Merebak, Tahanan Palestina Di Penjara Israel Terancam

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 24 Maret 2020, 19:16 WIB
Corona Merebak, Tahanan Palestina Di Penjara Israel Terancam
Ilustrasi/Net
rmol news logo Pembatasan yang diberlakukan otoritas penjara Israel terhadap tahanan Palestina memperburuk kondisi mereka.

Masyarakat Tahanan Palestina yang merupakan sebuah LSM mengatakan kantin penjara telah berhenti memasok 140 produk kepada para tahanan, termasuk produk-produk kebersihan yang sangat amat dibutuhkan di tengah penyebaran wabah virus corona saat ini.

Selain itu, otoritas penjara juga telah menghentikan pemeriksaan medis untuk tahanan, kecuali demam.

"Layanan penjara masih menolak untuk menawarkan pasokan perlindungan atau disinfektan untuk melindungi tahanan dari virus corona," ujar Kepala Organisasi Pembebasan dan Urusan Tahanan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

Pekan lalu, tahanan Palestina mulai menolak makanan yang disediakan oleh layanan penjara sebagai bagian dari protes pada otoritas penjara untuk menghapuskan pembatasan.

Pada Senin (23/3), para tahanan Palestina memutuskan untuk melanjutkan tindakan protes mereka terhadap Layanan Penjara Israel.

Menurut Masyarakat Tahanan Palestina, eskalasi protes akan terjadi di tiga penjara Ofer, Negev, dan Nafha, tempat ratusan tahanan Palestina mendekam.

"Mereka mungkin dipaksa melakukan mogok makan terbuka untuk memenuhi tuntutan mereka," kata Abu Bakar kepada AA seperti dimuat Yenisafak.

Menurut Abu Bakar, pembatasan yang dilakukan Israel adalah sebuah kejahatan. Pihaknya juga saat ini tengah berupaya menggalang dukungan untuk membebaskan para tahanan, terutama yang sakit, manula, anak-anak, dan perempuan.

Abu Bakar juga mengungkapkan, otoritas penjara Israel juga telah mengkarantina empat tahanan yang diyakini sebagai suspect corona sejak Kamis lalu (19/3). rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA