Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Saat Indonesia Kelimpungan, Singapura Sudah Bersiap Mulai Uji Klinis Vaksin Corona

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 25 Maret 2020, 15:55 WIB
Saat Indonesia Kelimpungan, Singapura Sudah Bersiap Mulai Uji Klinis Vaksin Corona
Ilustrasi/Net
rmol news logo Singapura kembali berada di depan negara-negara Asia Tenggara lainnya, termasuk Indonesia, dalam hal menangani wabah virus corona atau Covid-19.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Ketika Indonesia masih khawatir akan tidak cukupnya peralatan medis, Singapura mengumumkan tengah mengembangkan vaksin untuk virus mematikan tersebut.

Kepada parlemen, Menteri Kesehatan Singapura, Gan Kim Yong pada Rabu (25/3) mengatakan para ilmuan dari Duke-NUS Medical School telah melakukan kerja sama dengan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) dan mitra internasional lainnya untuk memulai uji klinis vaksin Covid-19.

Rencananya, uji klinis akan mulai dilakukan tahun ini agar bisa siap pada 2021.

"Untuk vaksin, para ilmuan di seluruh dunia telah berhasil mengisolasi dan membiakkan virus, yang akan membantu pengembangan vaksin," ujar Gan.

Sementara vaksin masih dikembangkan, kelompok kerja terapeutik Covid-19 yang terdiri dari berbagai rumah sakit dan Health Science Authority (HSA) dibentuk.

Mereka bertugas untuk mencari obat-obatan yang bisa efektif mengobati pasien terinfeksi.

Ada pun, Gan mengatakan, kelompok itu bekerja pada pedoman untuk melihat efektifitas dari obat-obatan, yang meliputi obat anti-HIV Lopinavir dan Ritonavir, Interferon Beta-1B dan hydroxychloroquine.

Tidak hanya itu, National Centre for Infectious Disease (NCID) dan Rumah Sakit Tan Tock Seng serya Bank Darah Singapura juga mulai melakukan perekrutan donor untuk mengumpulkan plasma darah konvensional dari pasien corona yang telah pulih.

"Dokter kami juga telah berpartisipasi dalam uji klinis internasional, dengan kolaborator seperti Institut Kesehatan Nasional AS," kata Gan seperti dimuat CNA.

"Kami tidak tahu berapa lama pandemi ini akan berlangsung, tetapi kami harus merencanakan dengan dasar bahwa Covid-19 akan bersama kami untuk waktu yang lama, mungkin sampai akhir tahun atau lebih, dan memastikan bahwa kami memiliki sumber daya dan kemampuan untuk melihat kita melalui," lanjutnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA