Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gara-gara Corona Banyak Yang Kehilangan Pekerjaan, Tapi Usaha Pertanian Di Australia Ini Malah Sedang Mencari Karyawan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 25 Maret 2020, 16:58 WIB
Gara-gara Corona Banyak Yang Kehilangan Pekerjaan, Tapi Usaha Pertanian Di Australia Ini Malah Sedang Mencari Karyawan
Virginia Farm Produce Angkut Hasil Panen/Net
rmol news logo Virus corona membuat perekonomian menjadi sulit. Banyak orang kehilangan pekerjaannya karena beberapa tempat bisnis terpaksa tutup.

Australia memberlakukan penutupan sejumlah tempat usaha, rekreasi, dan juga beberapa layanan pemerintahan, dalam upaya menekan laju penyebaran virus corona.

Akibatnya warga di Australia demikian juga warga Indonesia yang bekerja di sana, harus kehilangan pekerjaannya.

Namun, rupanya masih ada celah di mana ada sektor baru yang membutuhkan tenaga kerja.

Kebijakan bekerja dari rumah juga belajar di rumah, telah membuat kebutuhan makanan meningkat tajam. Orang-orang tidak makan di restoran atau di kantin, melainkan memasak sendiri makanannya.

Perusahaan pertanian 'Virginia Farm Produce', yang terletak 35 km dari pusat kota Adelaide, ibukota Australia Selatan, sedang mencari 40 tenaga kerja untuk berbagai posisi. Meningkatnya permintaan akan produk pertanian sementara pekerja musiman tak kunjung datang.

Perusahaan pertanian itu membutuhkan tenaga untuk menanam dan mengepak kentang, juga bawang.

Direktur keuangan perusahaan tersebut, Jessica Snaddon mengatakan angka penjualan sudah meningkat 25-30 persen, karena semakin banyak orang yang memasak di rumah masing-masing.

"Bisnis kami berkembang pesat," kata Jessica. "Semakin banyak warga Australia yang tinggal di rumah karena pembatasan pergerakan akibat virus corona."

Ujar perusahaan pertanian 'Virginia Farm Produce' pada situs resminya.

"Jadi permintaan akan produk kami semakin meningkat, jadi kami menjual lebih banyak produk yang dibutuhkan, lebih banyak kentang dan bawang," terang Jessice.

Yang mengirimkan lamarannya pun banyak sekali. Bahkan para pelamar juga menanyakan apakah mereka membutuhkan sopir, juru masak, fotografer, dan banyak lagi.

"Lamaran yang kami terima luar biasa banyak," kata Jessica dengan sedih karena harus mmebaca beberapa riwayat para pelajar yang baru saja kehilangan pekerjaan.

"Di hari pertama kami mendapat 200 surat lamaran dan sekarang sudah lebih dari 2.000 dan terus bertambah dan masih akan banyak lagi." rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA