Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Trump Sesumbar, Gubernur New York Andrew Cuomo Pun Berang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 26 Maret 2020, 09:47 WIB
Trump Sesumbar, Gubernur New York Andrew Cuomo Pun Berang
Gubernur Andrew Cuomo Mengingatkan Bahayanya Virus Corona Yang Melanda AS/Net
rmol news logo Virus corona yang melanda Amerika Serikat (AS) memaksa beberapa negara bagian melakukan lockdown termasuk New York, New Jersey, dan California.

Namun, Presiden AS, Donald Trump, ingin agar lockdown tak berlangsung terlalu lama. Bahkan, Trump  berencana mengakhiri lockdown sebelum Paskah.

"Banyak orang yang setuju dengan saya. Negara kita tidak dibangun untuk ditutup. Anda bisa menghancurkan negara dengan cara mengisolasinya,” ujar Trump.

Organisasi Kesehatan Dunia menyebut AS bisa menjadi pusat virus corona baru. Lebih dari 53.000 kasus virus corona di negara itu dan setiap harinya bisa terus bertambah.

Gubernur Negara Bagian New York, Amerika Serikat, Andrew Cuomo, telah mengingatkan Trump bahwa virus menyebar bagai kereta peluru, dan akan sangat mengkhawatirkan jika lockdown diakhiri.

Saat ini, Cuomo memohon pasokan alat-alat medis untuk membantu mencegahan, karena sampai saat ini pemerintah federal tidak mengirimkan peralatan medis yang cukup untuk menghadapi krisis ini.

Di New York saja kini terdapat 25.000 kasus terkonfirmasi positif corona dan sedikitnya 210 di antara mereka meninggal dunia. Jumlah itu merupakan setengah dari keseluruhan kasus di AS. Seharusnya ini dipikirkan masak-masak oleh Trump.

New York sebagai kota pertama yang terkena wabah, harusnya menjadi tolak ukur pemerintah dalam menanggulangi wabah. Sebab, menurut Cuomo, apa yang terjadi pada New York akan terjadi pada California dan Illinois, juga wilayah lain.

"Ini hanyalah masalah waktu," tegas Cuomo yang nampaknya sedikit kesal dengan rencana Trump.

Cuomo juga mengecam 400 alat ventilator yang dikirim ke New York oleh Badan Penanggulangan Bencana Federal AS.

"Ada 26.000 orang yang akan meninggal dunia, karena Anda hanya mengirim 400 ventilator!" cetusnya.

Sebelumnya, pada Selasa lalu (24/03) Trump melakukan wawancara dengan media.

Dalam kesempatan itu, dia mengemukakan harapannya agar bisnis di AS bisa kembali digelar pada Paskah, dua pekan mendatang.

Trump, yang berafiliasi dengan Partai Republik, berkata: "Kita akan buka dalam waktu dekat. Saya akan senang membuka negara ini dan bersiap menyambut Paskah," ujarnya melansir tayangan  CGTN, Kamis (26/3).

Trump mengatakan, " Paskah sangat spesial bagi saya…dan gereja-gereja penuh jemaat di seantero negeri kita."

Jika lockdown tidak dibuka, Trump menilai AS akan mengalami resesi besar atau depresi.

"Akan ada ketidakstabilan. Anda tidak bisa datang dan begitu saja mengatakan, 'Mari kita tutup Amerika Serikat, negara paling sukses di dunia sejauh ini'," ujar Trump.

Di hari yang sama, beberapa jam sebelumnya, Gubernur New York, Andrew Cuomo, mengadakan konferensi pers di Javits Center, Manhattan.

Dalam dua konferensi pers tersebut, presiden dan gubernur berseteru soal kekurangan ventilator di New York. Peralatan itu penting untuk menangani kasus-kasus corona yang paling serius.

Di tempat konferensinya, Trump menyalahkan Cuomo karena tidak membeli peralatan itu dalam jumlah banyak pada 2015, dengan mengutip laman internet bernada konspirasi.

Sementara di tempat konferensi Cuomo, Gubernur itu mengatakan pemerintah pusat seharusnya menggunakan kewenangannya dalam situasi darurat untuk memesan alat tambahan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA