Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Saat Kasus Di AS Lampaui China, New York Dan Louisiana Mulai Kehabisan Ventilator

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 27 Maret 2020, 08:59 WIB
Saat Kasus Di AS Lampaui China, New York Dan Louisiana Mulai Kehabisan Ventilator
Pasien corona/Net
rmol news logo Jumlah kasus infeksi virus corona baru atau Covid-19 di Amerika Serikat telah melampaui China yang menjadi epicentrum pertama di dunia.

Menurut data dari Johns Hopkins, saat ini Amerika Serikat memiliki jumlah kasus corona lebih dari 85.000 orang. Sementara China sendiri bertahan di angka 81.000.

Dengan terus meningkatnya jumlah kasus di AS, para gubernur di negara bagian sudah mulai ketar-ketir akan kurangnya peralatan medis, terutama ventilator yang menjadi alat utama membantu para pasien bertahan.

New York misalnya yang memiliki jumlah kasus terbanyak di AS. Gubernur Andrew Cuomo dalam konferensi pers mengungkapkan bagaimana kurangnya ventilator rumah sakit.

"Bukannya mereka membuat mereka (ventilator) duduk di gudang. Tidak ada persediaan yang tersedia," ujar Cuomo seperti dimuat CNA.

Alhasil, di Pusat Medis Universitas New York-Presbyterian di Manhattan, tenaga medis telah memulai uji coba berbagi ventilator tunggal antara dua pasien.

Selain New York, permintaan ventilator oleh Louisiana juga meningkat dua kali lipat.

Dikatakan oleh Gubernur Louisiana, John Bel Edwards, mereka akan kehabisan ventilator pada 2 April untuk New Orleans. Dan kehabisan tempat tidur pada 7 April jika kurva infeksi tidak segera diratakan.

"Ini bukan dugaan, ini bukan teori yang lemah. Inilah yang akan terjadi," kata Edwards dalam konferensi pers. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA