Diumumkan oleh Presiden Hassan Rouhani pada Sabtu (28/3) dalam sebuah wawancara yang disiarkan di televisi.
"Kami berada dalam kondisi yang sulit, dalam kondisi sanksi. Tetapi kami telah mengalokasikan 20 persen dari anggaran kami tahun ini untuk corona. Ini mungkin mengejutkan bagi dunia untuk negara yang berada di bawah sanksi," ujar Rouhani seperti dimuat
Reuters.
Dengan sanksi yang diberlakukan oleh Amerika Serikat, Iran harus menghadapi pukulan dengan jatuhnya harga minyak dan pandemik corona.
Meski begitu, Rouhani meyakinkan publik bahwa sistem kesehatan Iran mampu untuk mengatasi wabah.
Asuransi kesehatan negara juga akan menanggung 90 persen dari biaya perawatan pasien corona atau Covid-19.
Dengan anggaran 20 persen, maka jumlah dana yang dialokasikan Iran untuk penanganan wabah sekitar 6,3 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 100 triliun (Rp 16.019/dolar AS).
Pada Kamis (26/3), Rouhani juga mengatakan, saat ini pemerintah sedang mencari izin untuk mengambil 1 miliar dolar AS dari dana kekayaan negara.
Saat ini, data dari Johns Hopkins menunjukkan, Iran memiliki jumlah kasus infeksi corona sebanyak 35.408 orang atau tertinggi ke-7 di dunia.
Sementara jumlah angka kematian di Iran saat ini mencapai 2.517 orang meninggal dunia atau ke-4 tertinggi di dunia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: