Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Respirator Kurang, Para Dokter Di Eropa Gunakan Masker Snorkeling Untuk Pasien Corona

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 29 Maret 2020, 11:40 WIB
Respirator Kurang, Para Dokter Di Eropa Gunakan Masker Snorkeling Untuk Pasien Corona
Pasien corona menggunakan masker snorkeling/Net
rmol news logo Membludaknya pasien terinfeksi virus corona atau Covid-19 membuat banyak peralatan medis mengalami kelangkaan, salah satunya respirator.

Untuk menjaga para pasien bisa bernapas dengan baik, beberapa rumah sakit di Eropa terpaksa menggunakan masker snorkeling dari toko-toko olahraga.

Gagasan tersebut bermula di Italia yang menjadi pusat penyebaran virus di Eropa. Kemudian inovasi tersebut diaplikasikan di beberapa rumah sakit di negara lain.

Salah satunya adalah Rumah Sakit Erasme di pinggiran ibukota Belgia, Brussels.

"Mereka (masker snokeling) akan digunakan untuk pasien dengan masalah pernapasan parah. Tujuannya adalah untuk menghindari keharusan untuk mengintubasi trakea pasien dan menempatkan mereka pada respirator," kata seorang fisioterapis pernapasan, Frederic Bonnier seperti dimuat CNA.

Menurut Bonnier, desain katup buatan yang sesuai dengan bagian atas masker wajah penuh, memungkinkan alat tersebut untuk terhubung ke mesin BiPAP standar yang memasok udara bertekanan ke dalam masker.

Itu, katanya, membantu mencegah kolapsnya alveoli, kantung udara paru-paru yang dibutuhkan untuk asupan oksigen ke dalam tubuh kita dan mengembuskan karbon dioksida.

Pneumonia yang merupakan penyakit yang dibawa oleh COVID-19 sendiri membuat membran paru-paru dan mengisi kantung-kantung itu dengan cairan.

Namun, dalam kasus terburuk, pasien harus dihubungkan ke respirator di unit perawatan intensif. Di mana hanya ada sedikit respirator di sana.

Dengan adanya masker snorkeling, bisa menjadi alternatif agar pasien bisa bernapas.

Bonnier mengatakan mulai Senin (30/3), ia akan menguji 50 masker pada pasien.

Masker-masker itu memiliki merek yang sama dengan yang digunakan di Italia.

Masker-masker itu adalah hasil sumbangan dari toko retail pakaian olahraga Prancis, Decathlon. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA