Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Virus Corona Telah Mengintai Hutan Amazon Setelah Dokter Tugas Kembali Dari Liburannya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 30 Maret 2020, 08:38 WIB
Virus Corona Telah Mengintai Hutan Amazon Setelah Dokter Tugas Kembali Dari Liburannya
Hutan Amazon/Net
rmol news logo Kasus virus corona muncul di hutan Amazon, Amerika Selatan.

Kasus pertama ini tentu mengejutkan mengingat wilayah itu masih dianggap wilayah pedalaman dan ada 850.000 penduduk asli Brasil di sana, yang sebelumnya sudah memiliki riwayat berbagai penyakit mematikan seperti cacar, malaria, dan flu.

Dokter yang bertugas untuk suku terbesar di kawasan Amazon, terbukti positif mengidap virus corona. Kabar itu dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan Brasil, Jumat (27/3/2020) waktu setempat.

Setelah masa liburannya habis, dokter ini kembali ke pedalaman Amazon pada 18 Maret lalu. Dia bertugas melayani Tikunas, suku yang terdiri atas 30.000 orang lebih dan tinggal di Amazon, dekat perbatasan dengan Kolombia dan Peru.

Beberapa hari setelah tiba kembali ke Amazon, dokter ini mengalami demam. Ia kemudian langsung diisolasi. Seminggu kemudian, dari hasil pemeriksaan, ia positif virus corona.

Dokter tersebut adalah warga negara Brasil dan punya kemungkinan terpapar virus saat berlibur di Brasil Selatan atau ketika naik perahu menuju Amazon ke tempatnya bertugas di wilayah Santo Antonio do Ica.

Kementerian Kesehatan Brazil mengatakan, sang dokter tidak memiliki gejala ketika kembali bertugas di pedalaman Amazon. Ia  menggunakan masker dan sarung tangan. Begitu ia merasa demam, ia segera mengkarantina diri.

Kementerian segera mendata siapa saja yang kontak dengan sang dokter.

“Delapan anggota suku, yang dia rawat pada hari pertamanya bertugas di layanan kesehatan setempat, juga dikarantina di rumah mereka.

Saat ini dalam pengawasan,” pernyataan Kementerian Kesehatan Brasil, yang dilansir dari Reuters.
Cara hidup suku-suku di pedalaman Amazon biasa komunal dengan bangunan jerami yang besar. Hal itu tentu mengkhawatirkan karena akan mudah menularkan. Mereka tak terbiasa terpisah dan cara isolasi akan sangat sulit dilakukan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA