Dalam sebuah wawancara di televisi pada Senin (30/3), Bolsonaro mengatakan tidak boleh ada lagi tindakan karantina yang dilakukan karena orang miskin telah menderita secara tidak adil.
"Anda tidak dapat memaksakan karantina lebih dari yang sudah ada," ujar Bolsonaro seraya mengungkapkan banyak warga yang bertanya kepadanya kapan mereka bisa kembali bekerja.
Pernyatan Bolsonaro sendiri seakan menjadi kritikan dari imbauan Menteri Kesehatan Luiz Henrique Mendetta yang mendesak warga Brasil untuk menerapkan social distancing guna menghentikan penyebaran virus corona baru atau Covid-19.
Sebelumnya, dimuat
Reuters, Bolsonaro juga berselisih dengan para pemerintah negara bagian yang memberlakukan karantina wilayah.
Menurut Bolsonaro, para gubernur di sana adalah para pembunuh-pekerjaan. Ia juga merasa, demokrasi dapat berisiko jika karantina diterapkan.
"Ketika situasi menuju kekacauan, dengan pengangguran dan kelaparan massal, itu adalah lahan subur bagi sebagian orang untuk mengeksploitasi, mencari cara untuk meraih kekuasaan dan tidak pernah meninggalkannya," kata Bolsonaro.
Menurut data dari Johns Hopkins, jumlah infeksi corona di Brasil saat ini, Selasa (31/3) sudah mencapai 4.630 kasus.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: