Dikatakan oleh Perdana Menteri Chung Sye-kyun pada Selasa (31/3), tahun ajaran baru akan dimulai pada 9 April setelah mengalami beberapa penundaan. Di mana seharusnya tahun ajaran baru dimulai pada Maret.
Karena ini adalah langkah baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya, Chung mengatakan pihaknya akan menerapkan kelas online secara bertahap.
"Pemerintah menilai bahwa masuk akal untuk memulai tahun ajaran baru secara bertahap mulai 9 April untuk mempertimbangkan situasi persiapan akun dan membantu siswa beradaptasi (dengan kelas online)," kata Chung seperti dimuat
Yonhap.
Untuk mempersiapkan hal tersebut, Chung mengatakan semua siswa harus diberikan akses komputer dan koneksi internet.
Menurut Chung, ujian masuk perguruan tinggi negeri yang sudah ditetapkan pada 19 November juga akan ditunda. Namun tidak memberikan berapa lama penundaan itu berlangsung.
Korea Selatan sendiri sudah menutup semua sekolah dan universitas yang dianggap menjadi tempat paling potensial dalam penyebaran virus.
Saat ini, data dari Johns Hopkins menunjukkan, Korea Selatan memiliki jumlah infeksi sebanyak 9.786 kasus dengan 162 orang meninggal dunia dan 5.408 orang telah pulih.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: