Virus mematikan yang pertama kali ditemukan di Wuhan ini ternyata sudah berada di sebuah kapal induk milik Amerika Serikat, USS Theodore Roosevelt.
Totalnya, ada lebih dari 100 orang yang terinfeksi di dalam sebuah kapal bertenaga nuklir yang berisi 4.000 awak tersebut.
Dikatakan oleh Kapten Brett Crozier, pihaknya telah meminta bantuan untuk melakukan evakuasi karena para awak yang terinfeksi harus segera dikarantina di darat sebelum terjadi penyebaran secara massif.
Bantuan tersebut Crozier sampaikan dalam surat empat halaman kepada Pentagon.
Dalam surat tersebut, ia mengatakan tidak mampu membentung penyebaran virus di kapal. Ia juga menggambarkan betapa mengerikannya situasi di atas kapal yang sekarang tengah berlabuh di Guam tersebut.
"Kami tidak berperang. Para pelaut tidak boleh mati," tulis Crozier seperti yang dimuat
AFP.
"Penyebaran penyakit ini sedang berlangsung dan semakin cepat," lanjutnya.
Dalam suratnya, ia juga meminta agar sebagian besar kru dapat dikarantina di daratan Guam. Pasalnya, tidak ada cukup ruang untuk menerapkan social distancing di antara lorong-lorong sempit dan tempat-tempat tidur di atas kapal.
"Membawa sebagian besar personel dari kapal induk nuklir AS yang dikerahkan dan mengisolasi mereka selama dua minggu mungkin tampak seperti tindakan luar biasa. Ini risiko yang perlu (diambil)," katanya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Coronavirus Disease atau Covid-19 tidak mengenal ampun. Siapa pun bisa terinfeksi, tanpa mengenal batas. 
