Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jika Wuhan Tak Di-Lockdown, China Diproyeksikan Punya 700 Ribu Kasus Corona

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 01 April 2020, 15:39 WIB
Jika Wuhan Tak Di-<i>Lockdown</i>, China Diproyeksikan Punya 700 Ribu Kasus Corona
Pasien corona/Net
rmol news logo Keputusan China untuk mengunci atau lockdown Kota Wuhan adalah pencegahan yang sangat baik karena bisa mencegah penyebaran lebih dari 700 ribu kasus corona baru atau Covid-19.

Demikian penelitian yang dilakukan oleh para peniliti dari China, Amerika Serikat, dan Inggris yang diterbitkan dalam jurnal Science pada Selasa (31/3).

Dalam penelitian tersebut, langkah-langkah kontrol pemerintah China yang drastis dalam 50 hari pertama epidemi adalah waktu yang sangat berharga untuk membatasi penyebaran.

Di mana menurut peneliti dari Oxford, Christopher Dye, pada hari ke-50 epidemi, yaitu 19 Februari, sudah terdapat 30 ribu kasus di China.

"Analisis kami menunjukkan bahwa tanpa larangan perjalanan Wuhan dan tanggap darurat nasional akan ada lebih dari 700.000 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di luar Wuhan pada tanggal itu," katanya seperti dikutip dari CGTN.

"Langkah-langkah pengendalian China tampaknya berhasil dengan berhasil memutus rantai penularan, mencegah kontak antara orang yang menular dan yang rentan," lanjutnya.

Selain penguncian, pemerintah China juga mengumpulkan informasi kesehatan masyarakat dan pelacakan ponsel untuk menyelidiki penyebaran virus.

Dikatakan oleh profesor biologi Penn State, Ottar Bjornstad, hal tersebut memberikan aliran data baru mengingat pada saat itu adalah periode Tahun Baru Imlek.

"Analisis ini mengungkapkan pengurangan luar biasa dalam pergerakan setelah larangan perjalanan 23 Januari 2020. Berdasarkan data ini, kami juga bisa menghitung kemungkinan penurunan kasus terkait Wuhan di kota-kota lain di seluruh China," ujarnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA