Demikian yang disampaikan oleh jurubicara Taliban, Zabihullah Muajhed pada Rabu (1/4) kepada
AP.
"Jika Tuhan melarang, wabah terjadi di daerah di mana kita mengendalikan situasi, maka kita akan berhenti bertempur di daerah itu," ujar Muajhed.
Taliban juga mengatakan akan menjamin keamanan para tenaga medis dan bantuan kemanusiaan yang hilir mudik melewati daerahnya untuk memerangi pandemi Covid-19.
Sehari sebelumnya, Selasa (31/3), Dewan Keamanan PBB telah mendesak pihak-pihak yang bertikai di Afganistan untuk melakukan gencatan senjata dan fokus pada penanganan pandemi.
Tidak jelas bagaimana mekanisme gencatan senjata yang dimaksud oleh Taliban itu.
Namun, Afganistan saat ini sudah memiliki 196 kasus yang dikonfirmasi dengan 24 orang meninggal dunia.
Awal pekan ini, pemerintah juga mulai memberlakukan lockdown di beberapa kota karena khawatir akan adanya ledakan kasus.
Yang paling mengkhawatirkan adalah lebih dari 200.000 warga Afghanistan yang baru kembali tahun ini dari Iran.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: