Kampanye resmi dimulai selama 13 hari menjelang pemilihan pada 15 April.
Dikatakan oleh Komisi Pemilihan Nasional (NEC) pada Kamis (2/4), sejauh ini partai-partai politik telah melakukan kampanye secara terbatas untuk menghindari penyebaran virus.
Nantinya mereka akan memperebutkan 253 kursi yang dipilih secara langsung dan 47 kursi untuk perwakilan proporsional.
Jajak pendapat yang akan datang sendiri akan dilihat sebagai barometer sentimen publik menjelang pemilihan presiden 2022. Di mana Presiden Moon Jae-in memulai jabatannya pada Mei 2017.
Dikatakan oleh para analis politik seperti yang dimuat
Yonhap, dua parpol oposisi tampaknya akan memfokuskan kampanye terhadap penanganan pemerintah akan wabah dan dampak ekonominya.
Oposisi utama United Future Party (UFP) telah menekankan perlunya "menghakimi" pemerintah, mengutip kegagalannya untuk membendung pandemi pada tahap awal dan menangani kemerosotan ekonomi.
Menurut NEC, dalam survei terhadap 1.500 calon pemilih, terdapat 72,7 persen responden yang mengatakan mereka akan memberikan suara dalam pemilihan mendatang.
Ini mewakili kenaikan 8,8 poin persentase dibandingkan dengan pemilihan parlemen 2016.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: