Maroko Berhasil Membangun Rumah Sakit Darurat Corona Dalam Waktu Hanya Enam Hari

Rumah sakit ini dibangun hanya dalam waktu enam hari, menurut laporan berita oleh Medi1TV, melansir dari Marocco World News, dan mulai beroperasi penuh menangani pasien virus corona.

Rumah sakit darurat ini dibangun untuk menampung pasien COVID-19, untuk mengurangi tekanan pada fasilitas kesehatan yang ada.

Maroko, hingga Kamis (2/4) mencatat angka kasus virus corona sebanyak 676, dengan angka kematian 40 jiwa.

Kepala Rumah Sakit, Letnan Kolonel Hicham Qachti, mengatakan rumah sakit ini memiliki dua fasiltas.

Bagian pertama, terdiri dari tenda yang dapat menampung hingga 260 pasien. Bagian kedua adalah bangunan untuk pasien darurat dengan peralatan lengkap yang berisi semua perangkat medis yang diperlukan untuk penanganan Covid-19.

Bangunan ini memiliki kapasitas 200 tempat tidur, dengan 20 unit perawatan intensif untuk pasien dalam kondisi kritis.

Ada tiga belas dokter yang disediakan di rumah sakit ini, termasuk tiga dokter perawatan intensif, dua dokter darurat, dan enam dokter umum yang menerima pelatihan khusus tentang cara merawat pasien virus corona.

Tersedia juga seorang ahli biologi klinis dan seorang apoteker di sini.

Staf paramedis mencakup 69 perawat, sementara staf pendamping mencakup 39 anggota, yang dipimpin oleh dua pejabat kesehatan militer senior.

Anggota dari layanan sosial FAR dan departemen lain juga tersedia di rumah sakit untuk memberikan dukungan.

"Seluruh staf menyadari tanggung jawab mereka dan sepenuhnya siap untuk memenuhi tugas nasional mereka," kata Letnan Kolonel Hicham Qachti.

Jika dibutuhkan, Maroko akan menyiapkan lagi beberapa rumah sakit darurat di seluruh negeri.

Benslimane dipilih sebagai lokasi prioritas karena kedekatannya dengan Casablanca, kota dengan kasus terbanyak di Maroko.

Casablanca telah mencatat 174 kasus Covid-19, per Rabu (1/4) waktu setempat.
Pembangunan rumah sakit militer dilakukan setelah Raja Mohammed VI meminta militer Maroko untuk membantu warga sipil selama krisis virus corona.

"Kedokteran militer perlu mengambil bagian bersama dengan rekan sipilnya dalam misi memerangi pandemi," kata sebuah pernyataan dari kantor kerajaan pada 22 Maret lalu.

Raja juga meminta dokter sipil dan militer untuk bekerja, "dalam harmoni dan kecerdasan, seperti yang selalu mereka lakukan, karena apa yang dipertaruhkan adalah kesehatan warga Maroko dan orang asing di Maroko."

Angka kesembuhan pasien virus corona di negara ini pada Kamis (2/4) tercatat sebanyak 29 pasien.