Ini juga sekaligus menjadi perayaan tradisional untuk menghormati arwah leluhur di China atau yang biasa disebut Qingming.
Para pemimpin Tiongkok lainnya juga nampak hadir, pada Sabtu pagi (4/4) untuk memperingati Hari Berkabung Nasional ini.
Upacara berlangsung pukul 10 pagi. Xi Jinping, Li Keqiang, Li Zhanshu, Wang Yang, Wang Huning, Zhao Leji, Han Zheng, dan Wang Qishan berdiri diam selama tiga menit di Kompleks Dewan Pimpinan, Zhongnanhai di Beijing, melansir tayangan CGTN, Sabtu (4/4) pukul 10.00 waktu setempat.
Semua warga China juga mengikui upacara berkabung dari tempatnya masing-masing. Semua berdiam selama tiga menit memperingati lebih dari 3,000 rakyat yang meninggal akibat wabah virus corona.
Sebelum upacara serentak itu digelar, aparat membunyikan sirene sebagai peringatan kepada semua warga agar menghentkan sejenak semua aktivitas.
Selama hari berkabung nasional pada Sabtu (4/4) hari ini, bendera setengah tiang akan dikibarkan di seluruh wilayah China dan di seluruh Kedutaan Besar serta Konsulat China di luar negeri, melansir
Xinhua.
Ini adalah pertama kalinya keadaan darurat kesehatan masyarakat yang memicu duka nasional.
Sejak diberlakukannya Undang-Undang Bendera Nasional, Tiongkok telah mengadakan tiga kali upacara berkabung nasional. Yaitu saat menghormati para korban gempa Wenchuan 2008, gempa Yushu 2010, dan tanah longsor Gansu 2010.
Empat belas orang tim medis yang tewas dalam wabah Covid-19 di Provinsi Hubei, China tengah, mendapat kehormatan sebagai martir, gelar kehormatan tertinggi yang diberikan Partai Komunis China (CPC) dan negara itu kepada warga negara yang dengan berani mengorbankan hidup mereka untuk bangsa dan negara.
Termasuk di antaranya adalah almarhum dr. Li Wenliang. Dia adalah seorang dokter yang meninggal akibat terinfeksi virus corona di Kota Wuhan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.