Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Perkuat Posisi, Taiwan Unjuk Kemampuan Bantuan Kemanusiaan Yang Lebih Baik Dari China

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 05 April 2020, 11:38 WIB
Perkuat Posisi, Taiwan Unjuk Kemampuan Bantuan Kemanusiaan Yang Lebih Baik Dari China
Orang-orang mengenakan masker/Net
rmol news logo Di tengah pandemik virus corona baru, nama Taiwan kian terdepan.

Upaya Taiwan untuk mengendalikan wabah telah membuktikan kekuatan sistem kesehatannya semakin mumpuni di panggung dunia internasional.

Hasilnya, Taiwan dipuji oleh berbagai pemimpin dan organisasi internasional. Meski, saat ini Taiwan belum bisa berpartisipasi dalam Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Hal lain yang kemudian membuat nama Taiwan semakin digaungkan adalah upayanya yang membantu negara lain dengan memberikan bantuan.

Taiwan mengungkapkan akan memberikan 10 juta masker untuk negara-negara paling terdampak corona.

Sebanyak 7 juta masker juga akan Taiwan sumbangkan ke negara-negara Eropa, termasuk Italia dan Spanyol.

Selain itu, Taiwan juga menawarkan berbagi teknologi sistem karantina elektronik yang menggunakan analisis big data.

Peralatan kesehatan juga Taiwan berikan pada 15 negara yang masih mempertahankan hubungan diplomastik dengannya.

Keberhasilan awal Taiwan pada akhirnya telah mendapatkan pengakuan dari setidaknya 35 negara, yang telah meminta saran dari pulau itu dan ingin bekerja sama dengan Taiwan.

Namun, tentu, tindakan tersebut mendapatkan komentar negatif dari China.

Jurubicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying mengatakan, Taiwan melarang ekspor masker ketika China menghadapi fase puncak corona. Dan saat ini, Taiwan tidak boleh memainkan trik politik guna mendapatkan dukungan WHO, katanya.

Hua juga membandingkan bantuannya dan Taiwan kepada AS. Di mana AS lebih mengakui bantuan dari Taiwan dibandingkan China.

“Sangat tepat untuk saling memberikan dukungan dan bantuan selama pandemik ini. Tetapi AS dan Taiwan harus diingatkan bahwa jika ada orang yang mencoba menggunakan pandemik ini untuk bermain game politik dan melukai kepentingan inti China, mereka harus sangat berhati-hati," ujar Hua.

Menanggapi Hua, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen buka suara. Tsai menjelaskan, pembukaan larangan ekspor masker dilakukan karena Taiwan tidak bisa melihat sangat membutuhkan bantuan.

"Saya ingin memberi tahu komunitas internasional bahwa Taiwan akan secara aktif meningkatkan kerja sama kami dengan semua negara untuk mencegah penyebaran Covid-19," katanya pada Rabu (1/4) seperti dimuat SCMP.

Menurut Presiden Asosiasi Kebijakan Lintas Selat, Stephen Tan, Taiwan memperkuat upaya guna menunjukkan partisipasinya yang lebih baik daripada China.

Di mana China sendiri menggunakan pandemik sebagai sarana promosi dan pembentukan citra dengan menawarkan bantuan kemanusiaan, yang sayangnya beberapa di antaranya rusak.

“Infeksi dan kematian yang relatif rendah di Taiwan telah mengesankan banyak negara, terutama setelah penyebaran pandemik di AS dan Eropa, dan banyak dari mereka merasa tidak adil untuk tidak membiarkan Taiwan bergabung dengan WHO, mengingat kekuatan medisnya dan kemampuan untuk memeriksa pandemik, "kata Tan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA