Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kinerja Penanganan Corona Di AS Sangat Buruk, Noam Chomsky Sebut Trump "Badut Sosiopat"

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 05 April 2020, 15:50 WIB
Kinerja Penanganan Corona Di AS Sangat Buruk, Noam Chomsky Sebut Trump "Badut Sosiopat"
Presiden AS Donald Trump/Net
rmol news logo Amerika Serikat dan Inggris adalah dua negara yang paling buruk menangani wabah virus corona baru di runia.

Itulah yang disampaikan oleh ahli politik sekaligus ahli bahasa asal Amerika, Noam Chomsky dalam wawancaranya pada 28 Maret lalu.

Menurut Chomsky, buruknya pandemik Covid-19 tergantung dari bagaimana setiap negara menanganinya.

"Di Eropa, sampai batas tertentu, itu terjadi. Jerman memang memiliki kapasitas diagnostik cadangan dan mampu bertindak dengan cara yang sangat egois, tidak membantu orang lain, tetapi untuk dirinya sendiri, setidaknya, untuk menahan diri secara wajar," ungkap Chomsky.

"Negara-negara lain hanya mengabaikannya. Yang terburuk adalah Inggris dan yang terburuk dari semuanya adalah Amerika Serikat," lanjutnya seperti dimuat Al Jazeera.

Dikatakan oleh Chomsky, Presiden AS Donald Trump cukup buruk menangani wabah.

Di mana Trump pada awalnya menyepelekan virus corona namun keesokan harinya ia menggambarkan wabah corona sebagai krisis yang paling mengerikan.

Atas dasar itu, Chomsky kemudian menggambarkan Trump sebagai "badut sosiopat" yang membawa AS ke tepi bencana yang jauh lebih buruk dari apa pun yang pernah terjadi dalam sejarah umat manusia, katanya.

"Donald Trump dan antek-anteknya memimpin dalam perlombaan menuju jurang maut. Faktanya ada dua ancaman besar yang kita hadapi, satu adalah ancaman perang nuklir dan yang lain tentu saja dari pemanasan global," imbuhnya.

AS sendiri saat ini, menurut data dari Universitas Johns Hopkins, menjadi negara paling terinfeksi di dunia dengan jumlah kasus mencapai 312 ribu dengan 8.503 orang meninggal dunia dan 15.021 orang dinyatakan pulih. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA