Asrama dengan kasus paling banyak adalah S11 Punggol dengan 62 kasus. Di sana ada sekitar 13 ribu pekerja migran yang berada di dalam karantina.
Selanjutnya adalah asrama Westlite Toh Guan dengan 28 kasus. Sebanyak 6.800 pekerja migran di sana berada dalam karantina.
Dikatakan satuan tugas untuk penanganan Covid-19 pada Minggu (5/4), totalnya, ada 19.800 pekerja migran yang akan dikarantina di kamar mereka selama 14 hari.
"Tujuan utama dari tindakan ini adalah untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan semua orang. Bukan hanya warga negara Singapura, namun juga pekerja migran yang ada di sini, yang memantu perekonomian kita," ujar Menteri Tenaga Kerja Josephine Teo.
"Kami ingin memberi pekerja asing jaminan bahwa tindakan ini diambil demi kepentingan mereka, dan kesejahteraan mereka," imbuhnya seperti dimuat
CNA.
Dijalaskan Wakil Menteri Tenaga Kerja Jason Chen, saat ini kondisi di dua asrama yang sudah diisolasi itu cukup stabil.
Pihaknya telah memberikan makanan gratis , masker, termometer, hand sanitizer, dan makanan ringan kepada para pekerja.
Para pekerja yang memiliki gejala infeksi juga telah diisolasi secara terpisah.
Setiap dua kali sehari, para pekerja harus melakukan pemeriksaan dan melaporkan suhu mereka.
Jika ada yang tidak sehat dan dinilai perlu mendapatkan perhatian, maka akan diisolasi secara terpisah.
Belum diketahui keberadaan pekerja migran Indonesia di sana.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: