Dikabarkan oleh surat kabar Yomiuri, Abe kemungkinan akan mengumumkan keadaan darurat pada Senin (6/4). Sementara kantor berota Kyodo mengungkapkan, langkah-langkah baru kemungkinan akan mulai berlaku pada Rabu (8/4).
Dari laporan Yomiuri, keadaan darurat kemungkinan akan diberlakukan di Tokyo, Osaka, dan Hyogo. Gugus tugas penanganan Covid-19 juga akan melakukan pertemuan pada Senin malam.
Sebelumnya, Abe sendiri mendapatkan banyak kritikan karena tidak tegas dalam menangani wabah virus corona baru.
Meskipun laju penyebaran virus di Jepang melambat jika dibandingkan Amerika Serikat, Eropa, dan China, namun muncul kekhawatiran atas tingginya jumlah kasus yang tidak bisa dilacak.
Pekan lalu, Gubernur Tokyo Yuriko Koike menyerukan dukungan deklarasi keadaan darurat agar bisa mendesak warga mematuhi langkah-langkah social distancing yang lebih kuat lagi, seperti yang dimuat
Reuters.
Menurut UU yang direvisi pada Maret, Abe hanya bisa menyatakan keadaan darurat jika corona telah menimbulkan bahaya besar bagi kehidupan dan penyebarannya berdampak pada perekonomian.
Keadaan darurat sendiri membuat para gubernur memiliki wewenang untuk menutup bisnis dan mendesak orang untuk tinggal di rumah.
Data dari Universitas Johns Hopkins, Jepang memiliki jumlah infeksi sebanyak 3.654 kasus dengan 85 orang meninggal dunia dan 575 orang dinyatakan telah pulih.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: