Sejak 17 Maret lalu Perancis mengunci wilayahnya untuk mengurangi penyebaran virus corona.
Perancis menduduki urutan ketiga di dunia setelah Amerika dan Inggris, sebagai salah satu tempat yang diminati oleh pelajar di pelosok dunia untuk menimba ilmu. Salah satunya Kota Paris.
Termasuk mahasiswa Libanon banyak yang memilih Perancis.
Bantuan dana ini diprakarsai oleh Kedutaan Besar Lebanon di Perancis, di bawah perlindungan Kamar Dagang Franco-Lebanon, sebuah platform bantuan keuangan yang diciptakan untuk mendukung para mahasiswa dalam kondisi darurat.
"Bantuan keuangan ini akan diberikan berdasarkan standar sosial kepada pelajar yang menghadapi kesulitan keuangan dalam mengejar pendidikan tinggi mereka di Perancis," ujar sumber kedutaan dalam pernyataannya, melansir
Arab News, Senin (6/4).
Mahasiswa yang ingin memanfaatkan fasilitas bantuan diminta untuk mengirim email ke
[email protected], dan menyerahkan CV, dilengkapi dengan keterangan kursus yang mereka ambil, situasi sosial mereka - termasuk pendapatan, pengeluaran, dan akses orang tua mereka untuk hibah dan subsidi - serta ditandatangani oleh pejabat berwenang yang mendukung dokumen untuk membuktikan status siswa mereka di Prancis.
"Kami telah melakukan diskusi kepada pelajar-pelajar Libanon di Perancis dan berbagi kesulitan mereka, kemudian kami melanjutkan upaya kami untuk membantu," tulis kedutaan dalam pernyataannya.
Hingga April 2019 tercatat ada sekitar 1.700 magasiswa Libanon yang datang ke Perancis untuk melanjutkan studi mereka. Sebagian besar dari mereka terdaftar dalam program magister dan doktor.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.