Panic buying yang terjadi di hampir semua negara juga tidak tampak di Korea Selatan.
Diungkapkan oleh Dutabesar Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Chang-beom, pada awalnya negeri ginseng tersebut sempat mengalami panic buying di mana pasokan masker menipis dan harga meningkat.
Namun, pemerintah Korea Selatan langsung terjun dengan cepat dengan melakukan intervensi pasar.
"Ketika harga masker melonjak dengan tajam, pemerintah diharuskan untuk melakukan intervensi. Pemerintah mengontrol harga," ujar Dubes Kim ketika melakukan kuliah umum secara virtual pada Senin (6/4).
Kontrol harga yang dilakukan oleh pemerintah pun mulai dari apotek hingga online shop.
Selain itu, di apotek sendiri, pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah melakukan pembatasan dengan hanya memperbolehkan seorang membeli dua masker dalam satu pekan.
Selain masker, pembelian secara massif juga sempat terjadi di supermarket dan mal Korea Selatan.
"Hampir setiap supermasker kosong. Tetapi, pemerintah meyakinkan publik untuk tidak khawatir akan pasokan bahan makanan hingga akhirnya semua bisa berjalan normal," imbuhnya.
Menurut Kim, selain melakukan intervensi, pemerintah juga harus meningkatkan kepercayaan publik.
Selain itu, di Korea Selatan sendiri, warga memiliki budaya untuk tidak menimbun sesuatu dan memiliki empati terhadap satu sama lain.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: