Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bukan Lockdown Atau Hentikan Transportasi Umum, Korea Selatan Tangani Corona Dengan Perkuat Sistem Kesehatan Nasional

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Senin, 06 April 2020, 20:10 WIB
Bukan <i>Lockdown</i> Atau Hentikan Transportasi Umum, Korea Selatan Tangani Corona Dengan Perkuat Sistem Kesehatan Nasional
Korea Selatan/Net
rmol news logo Sejak awal terinfeksi virus corona baru, Korea Selatan tidak pernah memberlakukan lockdown atau penguncian, baik secara parsial maupun nasional.

Kendati begitu, Korea Selatan berhasil menekan jumlah infeksi virus corona dengan berbagai langkah guna menghentikan penyebaran Covid-19.

Di mana data dari Universitas Johns Hopkins pada Senin (6/4) menunjukkan, Korea Selatan memiliki jumlah infeksi sebanyak 10.284 kasus dengan 186 orang meninggal dunia.

Bahkan, Korea Selatan juga telah mencatat jumlah kasus baru terendah pada Minggu (5/4) dengan 49 kasus. Padahal, 40 hari sebelumnya, jumlah kasus baru di Korea Selatan berada di kisaran angka di atas 900.

Pada dasarnya, dikatakan oleh Dutabesar Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Chang-beom, keefektifan strategi negeri ginseng untuk melawan pandemik corona dikarenakan pengalaman wabah MERS pada 2015.

Pada saat itu, sebanyak 48 orang meninggal dunia akibat Middle East Repiratory Syndrome (MERS) di Korea Selatan.

Sejak itu lah, Korea Selatan meningkatkan kinerja dari Korea Centers for Disease Control and Prevention (KCDC).

"Kami juga meningkatkan sistem kesehatan KCDC. Peralatan medis juga ditingkatkan agar bisa menangani penyakit menular. Jika dibandingkan lima tahun yang lalu, sistem kesehatan Korea lebih efektif," ujar Dubes Kim ketika melakukan kuliah umum secara virtual pada Senin (6/4).

"Selain itu, kami juga sangat dibantu dengan partisipasi publik. Di mana saya pernah mengungkapkan, publik kami secara masif sukarela membantu untuk menghentikan penyebaran virus corona," imbuhnya.

Di samping itu, penggunaan teknologi yang dipadukan dengan sistem kesehatan juga menyumbang kontribusi yang sangat besar, kata Dubes Kim.

Di Korea Selatan sendiri, ia menjelaskan, terdapat aplikasi khusus untuk mengidentifikasi pasien Covid-19, zona-zona merah, tracking kontak, dan lain sebagainya.

Hingga saat ini, Kota Daegu yang menjadi pusat penyebaran virus corona di Korea Selatan sendiri tidak dikunci, namun berada dalam special care zone atau zone penanganan spesial.

Transportasi publik pun beroperasi seperti normal, meski pada awalnya publik khawatir dan banyak yang beralih menggunakan transportasi pribadi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA