Daniel Ortega Tidak terlihat Sepanjang Pandemi Virus Corona, Rakyat Nikaragua Bertanya-tanya Di Mana Presiden Mereka

Sekolah tetap berlangsung seperti biasa, toko-toko tetap buka, jalanan tetap ramai, dan acara-acara pemerintahan tetap berjalan.

Pemerintah mengklaim bahwa negara ini hanya memiliki enam  kasus Covid-19 yang dikonfirmasi, ditambah satu kematian.

Walau masih terbilang kecil, negara ini menjadi sorotan karena tidak melakukan persiapan apa pun dalam penanganan wabah ini. Bahkan tidak ada imbauan dari pemerintah mengenai menjaga jarak aman, padahal seluruh Amerika mulai terserang virus ini.  

Alih-alih membatalkan acara besar, pemerintah malah berperan dalam mengatur dan mempromosikannya.

Situs berita resmi pemerintah dipenuhi dengan pameran, pawai, prosesi keagamaan, dan bahkan festival makanan yang diadakan pada hari Sabtu lalu.

Presiden Daniel Ortega sendiri tidak terlihat sejak beberapa pekan.

Kepala pemerintahan sosialis negara itu secara mencolok absen dari pandangan publik sejak 12 Maret, ketika ia menghadiri pertemuan virtual.

Ortega tidak hadir dalam pemakaman anggota kongres Sandinista Jacinto Suarez, seorang rekan yang pernah berbagi sel penjara pada 1970-an ketika mereka berusaha menggulingkan diktator Anastasio Somoza yang didukung AS.

Pemimpin oposisi Juan Sebastian Chamorro mengkritik, negara itu seperti tidak memiliki pemimpin saat dibutuhkan tindakan tegas untuk mengatasi penyebaran penularan virus.

"Orang-orang berharap negara menanggapi kebutuhan akan informasi," kata Chamorro kepada surat kabar lokal Confidencial. "Apa yang kita lihat di sini adalah absen total."

Ortega juga pernah hilang selama berminggu-minggu, kemudian muncul kembali tanpa merasa bersalah.

Murillo, istri Ortega, tetap terlihat aktif dalam kegiatannya, salah satunya menyiapkan acara Paskah untuk negara itu dan berpartisipasi dalam pawai pro-pemerintah.

Nikaragua juga akan mengadakan marathon musim panas tahunan pada Sabtu depan. Pertandingan olah raga seperti baseball nasional dan turnamen tinju nasional pun tetap berlangsung.

Sepanjang epidemi Covid-19, perekonomian Nikaragua menyusut 5 persen dibanding tahun lalu, melansir Bloomberg, Selasa (7/4).

Data IMF, NIkaragua mengalami kontraksi dalam dua tahun berturut-turut karena tidak adanya tindakan penyelamatan ekonomi dari pemerintah.