Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tedros Kecam Dua Dokter Perancis Yang Akan Lakukan Uji Coba Vaksin Covid-19 Kepada Orang Afrika

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 08 April 2020, 06:18 WIB
Tedros Kecam Dua Dokter Perancis Yang Akan Lakukan Uji Coba Vaksin Covid-19 Kepada Orang Afrika
Dirjen WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus/Net
rmol news logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengecam pernyataan dua dokter Perancis yang akan melakukan uji coba vaksin virus corona kepada orang Afrika.

Pernyataan itu membuat marah Dirjen WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus.

"Afrika tidak bisa dan tidak akan menjadi tempat uji coba untuk vaksin apa pun," katanya kesal.

Dua dokter itu dianggap keterlaluan, menganggap warga Afrika sebagai "kelinci percobaan".  

"Sungguh memalukan, menjijikkan, mendengar di abad ke-21, mendengar dari ilmuwan, komentar seperti itu. Kami mengecam ini sekeras-kerasnya, dan kami memastikan ini tidak akan terjadi," tegas Tedros yang mengatakan keduanya sebagai ‘mental kolonial’, melansir laman BBC, Selasa (7/4).

Sebelumnya, dalam acara debat di saluran televisi Prancis LCI, Camille Locht, kepala divisi riset di kelompok riset kesehatan Inserm, berbicara tentang uji coba vaksin di Eropa dan Australia.

Jean-Paul Mira, kepala unit perawatan intensif di rumah sakit Cochin di Paris, mengatakan ia akan melakukannya di Afrika.

"Jika saya boleh jadi provokatif, bukankah sebaiknya kita melakukan studi ini di Afrika, di mana tidak ada masker, tidak ada perawatan, tidak ada resusitasi?” ujarnya.

"Hal seperti itu telah dilakukan di tempat lain untuk beberapa studi tentang Aids. [Misalnya] di komunitas PSK, kita mencoba berbagai hal karena kita tahu mereka sangat terpapar dan mereka tidak melindungi diri mereka sendiri," lanjut Jean-Paul Mira.

Locht mengangguk setuju pada saran ini, dan mengatakan, "Anda benar. Kami sedang dalam proses untuk mempertimbangkan penelitian paralel di Afrika."

Keduanya dihujani kecaman oleh warganet yang menudingnya rasis, termasuk dari mantan pesepakbola Didier Drogba dann Samuel Eto’o.
“Jangan jadikan orang-orang Afrika sebagai kelinci percobaan! Ini sungguh memuakkan,” kata Drogba di Twitter.

Eto’o menyebut kedua dokter itu sebagai “pembunuh”.

Komentar para dokter itu juga membangkitkan kemarahan di Afrika.

Pusat riset Covid-19  di negara-negara Afrika dan fasilitas yang sedang dibangun di Abidjan, Pantai Gading, diserang dan dihancurkan oleh pengunjuk rasa. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA