Dalam pernyataan Kementerian Dalam Negeri pada Rabu (8/4), hanya pegawai pemerintahan dan sejumlah pekerja yang terkait dengan layanan penting seperti kesehatan, makanan, telekomunikasi, dan media yang diizinkan untuk meninggalkan rumah.
Sementara yang lainnya, diharuskan untuk tinggal di dalam rumah, menghindari pertemuan publik, dan pergerakan yang tidak penting lainnya.
Untuk menerapkan langkah baru tersebut, pemerintah mengerahkan ribuan personel polisi untuk berpatroli dan menghukum siapa saja yang melanggar.
"Ratusan personel polisi yang sedang berpatroli akan memberlakukan kuncian dan siapa pun yang melanggarnya akan ditahan," kata kementerian itu seperti dikutip
AA.
Dikatakan oleh Wakil Menteri Kesehatan Masyarakat, Fada Mohammad Peykan pada Selasa (7/4), kasus positif corona di Afganistan meningkat menjadi 423 kasus. Sementara itu, 14 orang meninggal dunia dan 20 orang telah dinyatakan pulih.
Menurut Peykan, sebanyak 91 kasus merupakan mereka yang telah bepergian ke negara-negara terdampak Covid-19.
Hingga saat ini, Kabul menjadi daerah dengan kasus corona paling banyak setelah Provinsi Herat yang berbatasan dengan Iran.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: