Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lempar Botol Urin Sembarangan, Seorang Jamaah Tabligh Yang Dikarantina Di India Ditindak

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 08 April 2020, 16:13 WIB
Lempar Botol Urin Sembarangan, Seorang Jamaah Tabligh Yang Dikarantina Di India Ditindak
Polisi India/Net
rmol news logo Polisi di India tengah mendalami kasus pelemparan botol urin di fasilitas isolasi pemerintah di New Delhi.

Sebelumnya, seorang pejabat dari Delhi Urban Shelter Improvement Board (DUSIB) mengajukan keluhan akan adanya pelemparan botol urin oleh seseorang yang tidak dikenal.

Menurut kantor berita nasional, polisi sudah mendaftarkan kasus tersebut sebagai upaya kriminal dengan berusaha menyebarkan virus, seperti dimuat Sputnik.

Meskipun belum dikonfirmasi, namun beberapa laporan media mengungkapkan tersangka adalah anggota kelompok Jamaah Tabligh yang melakukan pertemuan keagamaan di Nizamuddin, Delhi pada Maret.

Kurang lebih, sebanyak 2.000 orang dari seluruh dunia ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Setelah kegiatan tersebut berakhir, beberapa peserta kelompok tersebut dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Dan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, pemerintah akhirnya melakukan pelacakan pada setiap pemuka agama Islam untuk ditempatkan di fasilitas karantina di seluruh India.

Pekan lalu, ketika dokter mengunjungi Indore yang dominasi oleh umat Muslim untuk melakukan pengujian Covid-19, penduduk dilaporkan melemparkan batu hingga meludahi dokter.

Pada pekan yang sama, di sebuah rumah sakit di Ghaziabad, sebanyak enam peserta Jamaah Tabligh yang dikarantina laporkan berkeliaran dengan telanjang.

Dengan adanya situasi ini, pemerintah akhirnya menetapkan siapa saja yang meludahi orang lain dalam masa darurat kesehatan seperti saat ini akan mendapatkan dakwaan percobaan pembunuhan.

Pada Rabu (8/4), Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga mengungkapkan, jumlah infeksi di India melonjak menjadi 5.194 kasus dengan 149 orang meninggal dunia. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA