Dalam sebuah pernyataan pemerintah pada Rabu (8/4), parlemen telah menyetujui untuk diberlakukannya keadaan darurat selama 6 bulan untuk mencari kasus-kasus Covid-19 di Botswana.
Sebelumnya pada 2 April, Presiden Mokgweetsi Masisi telah menandatangani peraturan kekuatan darurat yang mewajibkan semua orang untuk tinggal di rumah selama 3 pekan.
Namun, saat ini pemerintah ini memperpanjangnya hingga 6 bulan, seperti dilansir
AA.
Di mana pada Rabu, Wakil Presiden Slumber Tsogwane mengajukan mosi pengesahan keadaan darurat publik dengan mengatakan negara tersebut sedang bergulat dengan meningkatnya jumlah kasus infeksi di sana.
Saat ini, Botswana sendiri memiliki 6 kasus infeksi yang telah dikonfirmasi dengan 1 orang meninggal dunia.
Meski kecil, namun, pemerintah mengatakan perlu adanya langkah mendesak guna melindungi masyarakat dari virus mengingat letak Botswana yang berdekatan dengan Afrika Selatan, negara dengan jumlah infeksi terbanyak di Afrika.
Afrika Selatan sendiri sudah memiliki 1.845 kasus dengan 18 orang meninggal dunia akibat virus yang diidentifikasi pertama kali di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: