Menurut pejabat kesehatan, saat ini pengujian untuk Covid-19 di Jalur Gaza telah dihentikan karena stok alat tes dari Kementerian Kesehatan sudah benar-benah habis.
"Pengujian di laboratorium pusat kami telah berhenti, setelah alat uji coronavirus benar-benar habis," kata jurubicara Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas, Ashraf al-Qidra pada Rabu seperti dimuat
Sputnik.
Di tengah keterbatasan pemerintah untuk melakukan pengujian untuk Covid-19, Hamas telah memberlakukan larangan pertemuan publik, menutjup sekolah, balai pernikahan, hingga masjid.
Jurubicara Kementerian Dalam Negeri Hamas, Eyad Al Bozom, pihaknya tidak akan ragu untuk memberlakukan jam malam jika kasus terus meningkat.
Selain alat tes, Pusat Hak Asasi Manusia Palestina juga mengungkapkan, Palestina kekurangan obat-obatan esensial, ventilator, hingga alat pelindung diri.
Menurut data dari Universitas Johns Hopkins pada Jumat (10/4), Palestina memiliki jumlah infeksi sebanyak 263 kasus yang tersebar di Jalur Gaza dan Tepi Barat dengan 1 orang meninggal dunia dan 44 orang dinyatakan pulih.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: