Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Perang Lawan Corona Belum Usai, Rusia Sudah Uji Coba Rudal Anti-Satelit Ke Ruang Angkasa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 16 April 2020, 12:41 WIB
Perang Lawan Corona Belum Usai, Rusia Sudah Uji Coba Rudal Anti-Satelit Ke Ruang Angkasa
Ilustrasi/Net
rmol news logo Rusia melakukan uji coba rudal anti-satelit untuk menghadapi ancaman di luar angkasa dari Amerika Serikat.

Menurut militer, langkah ini dilakukan mengingat semakin pentingnya ruang angkasa untuk peperangan dengan AS dan bahkan mungkin China yang telah meningkatkan postur militer mereka di orbit antara Bumi dan Bulan.

“Amerika Serikat siap dan berkomitmen untuk mencegah agresi dan membela negara, sekutu, dan kepentingan AS dari tindakan bermusuhan di luar angkasa," ujar Komandan Space Command AS, Jenderal John Raymond, komandan AS Space Command dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters.

Raymond menambahkan, tes yang dilakukan oleh Rusia merupakan advokasi munafik atas proposal pengendalian senjata luar angkasa.

"Sementara jelas tidak memiliki niat untuk menghentikan program senjata counterspace mereka," imbuhnya.

Berdasarkan pemberitahuan, Rusia melakukan tes pada Rabu pagi. Namun, tidak terlihat sistem rudal bergerak menargetkan satelit apa pun di ruang angkasa berdasarkan data satelit publik.

Adapun tes itu dilakukan pada sistem rudal anti-satelit Nudol baru Rusia. Para analis mengatakan, tes tersebut dilakukan dari Plesetsk Cosmodrome, sekitar 800 km ke utara Moskow.

Saat ini, ruang angkasa memang menjadi domain yang sangat penting. Bagi militer AS, satelit dapat menentukan apa yang bisa dilakukan di darat, memandu amunisi dengan laser dan satelit berbasis ruang angkasa serta menggunakan aset tersebut untuk memantau peluncuran rudal dan melacak pasukannya.

Namun, para ahli mengatakan, senjata anti-satelit yang dapat menghancurkan target bisa menimbulkan bahaya ruang angkasa dengan menciptakan awan fragmen yang dapat bertabrakan dengan benda lain, yang berpotensi memicu reaksi berantai proyektil melalui orbit Bumi.

Sebelumnya, AS dan China juga telah melakukan uji anti-satelit serupa. Pada Maret, India meluncurkan uji coba rudal anti-satelit terbaru terhadap satelit di orbit Bumi yang rendah, menciptakan medan reruntuhan yang fragmennya terus mengorbit Bumi hingga hari ini. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA