Pencetakan nama tersebut menjadi sebuah proses yang dapat memperlambat penyaluran dalam beberapa hari.
"Menunda penyaluran bantuan kepada orang yang membutuhkan hanya karena proses pencetakkan nama pada cek, sungguh contoh memalukan pemerintahan Trump dalam menangani krisis dengan urgensi yang dituntutnya," kata Pelosi dalam sebuah pernyataan, melansir
The Washington Post, Kamis (16/4).
Pelosi dipandang sebagai orang yang kerap menkritik Trump. Ia juga pernah merobek-robek kertas pidato Trump di depan publik.
Sebelumnya, pada Selasa malam pejabat senior Internal Revenue Service (IRS) sebuah lembaga pemerintah federal Amerika Serikat yang mengumpulkan pajak, mengatakan proses menambahkan nama Trump ke cek dapat memperlambat pengiriman mereka dalam beberapa hari.
Tetapi Departemen Keuangan membantah bahwa mencetak nama Trump pada cek menyebabkan penundaan.
Kebijakan seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya. Artinya ketika penerima membuka kertas cek senilai USD 1.200 itu, nama 'Presiden Donald J. Trump' akan muncul di sisi kiri. Ini akan menjadi pertama kalinya nama presiden muncul pada pencairan dana bantuan IRS.
Cek masih akan memiliki tanda tangan seorang pejabat Biro Layanan Fiskal. Nama Trump akan berada di baris memo di bawah garis yang mengidentifikasi cek sebagai "pembayaran dampak ekonomi."
Sebelumnya, IRS akan mengirimkan bantuan kepada orang-orang yang terdampak virus corona.
Cek dijadwalkan akan diterbitkan 5 juta setiap pekan sampai September, dimulai dengan pembayar pajak berpenghasilan terendah.
Sekitar 150 juta orang Amerika dan lainnya diperkirakan menerima bantuan.
Dana bantuan untuk warga AS juga meningkat dari awalnya sekitar US$100 per keluarga atau sekitar Rp16 juta menjadi USD 3 ribu atau sekitar Rp50 juta.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: