Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bangladesh Selamatkan Pengungsi Rohingya Yang Terombang-ambing Di Laut, Puluhan Tewas Di Dalam Kapal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 17 April 2020, 07:49 WIB
Bangladesh Selamatkan Pengungsi Rohingya Yang Terombang-ambing Di Laut, Puluhan Tewas Di Dalam Kapal
Perahu Pengungsi Rohingya/Net
RMOL.  Hampir 400 orang Rohingya yang berombang-ambing di lautan berhasil diselamatkan penjaga pantai Cox's Bazaar Bangladesh. Mereka ditemukan dalam kapal yang terapung di tengah laut selama berminggu-minggu.

Di dalam kapal itu juga ditemukan 24 orang yang sudah dalam keadaan meninggal, diduga karena kelaparan.

Kelompot etnis itu telah melakukan perjalanan laut selama dua bulan di bawah pengawasan Badan Pengungsi PBB (UNHCR), menurut Juru Bicara UNHCR Louise Donovan, melansir Anadolu Agency, Kamis (16/4).

"Perhatian utama kami adalah kesehatan langsung dan kebutuhan pertolongan pertama untuk mereka. LSM dan mitra di lapangan telah menyediakan makanan dan dukungan lainnya dalam semalam," kata Donovan dalam sebuah pernyataan tertulis.

Kapal tersebut sebelumnya terombang-ambing selama berminggu-minggu setelah gagal mencapai Malaysia dan Thailand.

“Mereka di laut selama sekitar dua bulan dan mereka kelaparan,” ujar perwakilan dari penjaga pantai Bangladesh yang membantu upaya penyelamatan warga Rohingya, seperti dilansir Al Jazeera.

Sebagian besar dari orang-orang Rohingya tersebut terdiri dari perempuan dan anak-anak, dengan tubuh lemah, kurus, dan sulit untuk bangun.

Orang-orang Rohingya itu mengatakan, mereka telah ditolak sebanyak tiga kali oleh Malaysia. Di tengah perjalanan, dalam keadaan terombang ambing tanpa kepastian, terjadi pertikaian antara penumpang dan kru kapal.

Orang-orang Rohingya yang diselamatkan ini akan dikembalikan lagi ke Myanmar. Otoritas Bangladesh mengungkapkan keputusan akhir itu.

Sementara, Myanmar sudah tidak mengakui Rohingya sebagai warga negara mereka.

Pada 2017, diketahui ada ratusan ribu orang Rohingnya yang pergi meninggalkan negara tersebut karena menerima kekerasan dan perlakuan tak adil. Sebagian pengungsi yang berhasil masuk ke Bangladesh harus hidup di kamp pengungsian dekat perbatasan Myanmar. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA