Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Puasa Dianggap Bisa Buat Tubuh Rentan Covid-19, Politisi Aljazair Minta Bulan Ramadhan Ditunda

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 17 April 2020, 17:58 WIB
Puasa Dianggap Bisa Buat Tubuh Rentan Covid-19, Politisi Aljazair Minta Bulan Ramadhan Ditunda
Noureddine Boukrouh/Net
rmol news logo Nama Noureddine Boukrouh yang merupakan seorang politisi Aljazair muncul ke permukaan setelah pernyataan yang kontroversial.

Pasalnya, mantan ketua Partai Pembaruan Aljazair (PRA) itu menyerukan agar puasa bulan Ramadhan ditunda untuk menghindari meminimalisir risiko kesehatan di tengah pandemik virus corona baru (Covid-19).

Pernyataan itu ia ungkapkan dalam sebuah artikel dengan judul "Coronavirus and civilizationz" yang ia unggah di Facebooknya seperti dimuat MEMO, Rabu (15/4).

"Umat Muslim harus menunda puasa, karena tubuh yang lapar dapat meningkatkan kerentanannya dan merangsang penyebaran virus Covid-19 atau memilih untuk berpuasa dan menghadapi risiko wabah virus yang lebih luas," tulisnya.

Tak ayal, pernyataan tersebut memicu gelombang kontroversi, tidak hanya di Aljazair, namun juga dunia.

Di media sosial, beberapa orang mengatakan, Boukroug seakan ikut campur dalam masalah agama yang seharusnya hanya ahli yang menangani hal tersebut.

Namun, Boukrouh berdalih, ia menulis artikel tersebut telah adanya diskusi yang diadakan di Masjid Al Azhar pada 7 April.

Pekan lalu, Pusat Fatwa Elektronik Al-Azhar Internasional menyatakan di Facebook bahwa seorang Muslim tidak diizinkan untuk berbuka puasa di bulan Ramadhan kecuali jika dokter memutuskan dan secara ilmiah membuktikan bahwa puasa akan membuatnya rentan terhadap infeksi dan kematian oleh virus corona.

Hingga saat ini, Jumat (17/4), Aljazair memiliki jumlah infeksi sebanyak 2.268 kasus dengan 348 orang meninggal dunia. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA