Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Senator Partai Republik: Pelosi Membenci Trump Sampai Menyakiti Bangsa Sendiri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 20 April 2020, 06:56 WIB
Senator Partai Republik: Pelosi Membenci Trump Sampai Menyakiti Bangsa Sendiri
Senator AS Lindsey Graham Kritik Sikap Pelosi Yang Mengecam Trump/Net
rmol news logo Kecaman Ketua DPR Nancy Pelosi terhadap Presiden Trump atas penghentian pendanaannya pada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dinilai sebagai serangan pribadi, menurut Senator AS Lindsey Graham.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

"Jadi masalahnya adalah, dia membenci Trump sampai menyakiti bangsa kita sendiri," kata Graham, saat berbicara di tayangan Fox News, Minggu (19/4).

"Dia mengutuk Presiden Trump karena menangguhkan dana untuk WHO yang dianggap telah tunduk pada China.”

Sebelumnya, Pelosi mengecam keputusan Trump yang membekukan pendanaan bagi WHO. Dia berjanji pada pekan depan akan menantang tindakan ini.

Dalam sebuah pernyataan, Pelosi menyebut penghentian pendanaan di tengah pandemi global ‘tidak masuk akal’.

Graham membela Trump. Menurut politikus asal California Selatan itu, Trump telah melakukan pekerjaannya dengan sangat baik termasuk penutupan akses perjalanan ke China di saat negara-negara lain belum melakukannya.

"Dia menutup perjalanan ke China ketika tidak ada orang di dunia yang menyarankan kita harus melakukannya. Pada 13 Maret, dia mengumumkan keadaan darurat nasional, memasukkan pedoman CDC ke tempat yang saya pikir telah menyelamatkan satu juta orang Amerika,” kata Graham.

Dengan sangat percaya diri, lulusan University of South Carolina School of Law yang telah banyak menulis buku tentang ilmu hukum ini mengatakan jika Trump tidak segera memberlakukan penutupan perjalanan ke China, akan banyak kematian menerjang warga AS.

"Anda mungkin tidak setuju dengan saya, tetapi saya percaya jika kita tidak melakukan apa-apa, jika Presiden Trump tidak bertindak 13 Maret, akan ada satu juta lebih orang Amerika yang tewas." rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA