Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Zimbabwe Kesal Warganya Minta Fasilitas Mewah Untuk Karantina

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 21 April 2020, 13:34 WIB
Zimbabwe Kesal Warganya Minta Fasilitas Mewah Untuk Karantina
Papan Iklan Virus Corona di Tepi Jalan Di Zimbabwe/Net
rmol news logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengkonfirmasi pandemik Covid-19 di seluruh  Afrika yang berjumlah 52 negara, kecuali Lesotho dan Komoro yang memang belum memiliki kasus.

Hingga Senin (20/4) kasus terkonfirmasi di seluruh Afrika adalah 22.313 positif Covid-19 dengan jumlah kematian 1.124 dan angka pemulihan sebanyak = 5,492, melansir Afrika News, Selasa (21/4).

Pemerintah Zimbabwe pada hari Senin mengkonfirmasi bahwa 65 warga telah kembali dari Inggris dan saat ini sedang dikarantina.

Namun warga yang baru datang itu protes. Mereka tidak mau ditempatkan di pusat karantina yang disediakan pemerintah.

Nick Mangwana, Sekretaris Negara, mengeluhkan mengapa mereka setuju untuk pulang kembali Zimbabwe tapi menolak fasilitas karantina negara.

“Kami menerima 65 warga Zimbabwe dari Inggris. Tempat karantina yang tersedia adalah Belvedere Teachers College. Mereka menolak akomodasi ini, dan malah menuntut hotel. Pemerintah tidak mampu. Mengapa mereka datang dari pusat penyebaran virus saat sedang berlangsung penguncian, tetapi minta karantina hotel yang mewah yang membuat biaya publik  membengkak?” keluhnya.

Hingga saat ini Zimbabwe memiliki angka kasus sebanyak 25 positif vrus corona dan angka kematian 3 orang.

Negara yang terkurung daratan ini berbatasan dengan Afrika Selatan di sebelah selatan, Botswana di barat, Zambia di utara, dan Mozambik di timur ini memiliki banyak permasalahan kesehatan. Belum lagi wabah malaria yang masih menjadi PR besar.

Presiden Emmerson Mnangagwa mengatakan 'keputusan sulit' diambil karena negaranya belum memenuhi persyaratan WHO untuk mengambil tindakan membuka perbatasan di tengah wabah Covid-19 ini.

Kurangnya peralatan medis dan kekurangan infrastruktur mempersulit situasi, akibat tahun-tahun kekurangan dana dan tantangan ekonomi, telah membuat sektor kesehatan negara itu bertekuk lutut. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA