Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Korban Penembakan Bertambah Lagi Menjadi 23 Orang, Serangan Paling Mematikan Di Kanada

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 22 April 2020, 09:41 WIB
Korban Penembakan Bertambah Lagi Menjadi 23 Orang, Serangan Paling Mematikan Di Kanada
Aparat Menyerbu Pelaku Penembakan Di Nova Scotia/Net
rmol news logo Korban tewas akibat serangan pria yang mengamuk di Nova Scotia, Kanada, akhir pekan lalu, bertambah lagi. Kini total korban tewas menjadi 23 orang.

Polisi menemukan lagi jasad di rumah warga dan kendaraan yang terbakar. Hingga kini, pencarian masih terus dilakukan.

Setidaknya ada lima rumah dan bangunan yang dibakar oleh pelaku. Kondisi Nova Scotia begitu berantakan dan hancur pasca penembakkan brutal yang dilakukan pelaku berseragam polisi.

Selain itu beberapa kendaraan juga ikut dibakar. Beberapa jasad ditemukan dalam kendaraan yang hangus itu.

"Kami telah menemukan sisa-sisa dari beberapa lokasi kebakaran," kata polisi, melansir AFP, Rabu (22/4).

"Kami percaya akan ada 23 korban, termasuk seorang gadis (17 tahun). Semua korban lainnya adalah orang dewasa, baik pria maupun wanita," kata Royal Canadian Mounted Police dalam sebuah pernyataan.

Sebelumnya seorang pria bersenjata mengamuk dan melakukan penembakan ke segala arah di Kota Portapique, di provinsi Nova Scotia. Saat itu, 16 orang tewas termasuk seorang perempuan perwira polisi, Heidi Stevenson.

Tindakan brutal yang berlangsung sekitar 12 jam itu berakhir setelah sempat terjadi pengejaran mobil sang pelaku oleh polisi. Terduga pelaku penyerangan dilaporkan tewas.

Aparat yang segera mengamankan wilayah itu berpesan kepada semua warga di sana, yang saat ini sedang menerapkan pembatasan pergerakan terkait Covid-19, agar waspada dan mengunci pintu mereka, jika terpaksa harus tinggal di ruang bawah tanah mereka.

Serangan paling mematikan dalam sejarah Nova Scotia itu mendapat perhatian serius dari Perdana Menteri Justin Trudeau.

"Tragedi semacam itu seharusnya tidak pernah terjadi. Kekerasan seperti itu tidak memiliki tempat di Kanada," ungkap Trudeau, mengutip AFP, Senin (20/4).

Dalam tweetnya, Trudeau mengungkapkan kesedihan dan rasa prihatinnya atas peristiwa penembakan brutal itu. Ia mengungkapkan belasungkawa terhadap para korban, termasuk seorang petugas kepolisian.

"Tanpa jeda dan tanpa ragu-ragu, responden pertama kita mengambil risiko dan berkorban setiap hari untuk menjaga kita tetap aman, dan tragedi ini telah menjadi pengingat menyakitkan dari pekerjaan yang mereka lakukan. Terima kasih atas layanan Anda, kami berduka atas hilangnya Cst. Heidi Stevenson," ungkap Trudeau.

"Tidak ada kata-kata untuk rasa sakit yang dirasakan oleh keluarga dan orang-orang terkasih dari para korban. Tetapi saya ingin mereka tahu bahwa semua orang Kanada bersama mereka. Bahwa tindakan yang tidak masuk akal dan jahat ini tidak akan mendefinisikan Nova Scotia. Hari ini, semua orang Kanada adalah orang Nova Scotia." rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA