Dikatakan oleh Menteri Pertanian David Littleproud pada Kamis (23/4), pihaknya telah meminta para pejabat pemerintah G20 untuk mendukung rencana ditutupnya pasar pasah satwa liar.
"Ada risiko dengan pasar basah satwa liar dan mereka bisa menjadi risiko besar bagi industri pertanian kita seperti halnya terhadap kesehatan masyarakat," ujar Littleproud seperti dimuat
Reuters.
Sebelumnya, China juga telah memberlakukan larangan sementara untuk menjual satwa liar pada 23 Januari. Saat ini, pemerintah China pun tengah meninjau undang-undang yang membatasi perdagangan satwa liar secara permanen.
Itu dilakukan mengingat pandemik virus corona baru diperkirakan muncul dari pasar basah satwa liar di Kota Wuhan.
Selain Australia, para pejabat Amerika Serikat juga menyerukan agar pasar basah satwa liar di seluruh Asia ditutup.
Meski tidak menyebut nama China, namun desakan Australia untuk menutup pasar basah satwa liar juga mengacu pada seruan penyelidikan internasional menganai asal-usul dan penanganan wabah virus corona.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: