Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

500 Pengungsi Rohingya Terdampar Di Laut, Bangladesh Angkat Tangan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Minggu, 26 April 2020, 16:00 WIB
500 Pengungsi Rohingya Terdampar Di Laut, Bangladesh Angkat Tangan
Ilustrasi/Net
rmol news logo Pemerintah Bangladesh menolak untuk mengizinkan masuk sekitar 500 pengungsi Rohingya yang terdampar di atas dua kapal di Teluk Benggala untuk mendarat.

Menteri Luar Negeri Bangladesh AK Abdul Momen pada hari Sabtu (25/4) mengatakan, para pengungsi Rohingya tersebut bukanlah tanggungjawab Bangladesh.

"Mengapa Anda meminta Bangladesh untuk mengambil Rohingya? Mereka berada di laut dalam, bahkan bukan di perairan teritorial Bangladesh," kata Momen, seraya menambahkan bahwa ada setidaknya delapan negara di sekitar Teluk Benggala.

"Adalah tugas Anda untuk bertanya kepada pemerintah Myanmar terlebih dahulu karena mereka adalah warga negara mereka," kata Momen kepada Al Jazeera.

Kedua kapal pukat itu diperkirakan membawa sekitar 500 pengungsi Rohingya yang terdiri dari wanita, pria dan anak-anak. Kapal kapal itu berada di Teluk Benggala setelah ditolak oleh Malaysia, yang telah memberlakukan pembatasan pada semua kapal sehubungan dengan pandemi virus corona.

Menurut badan pengungsi PBB, UNHCR, para pengungsi Rohingya yang terdampar tersebut mungkin telah berada di laut selama berminggu-minggu tanpa makanan dan air yang memadai.

Momen mengatakan bahwa hanya beberapa minggu yang lalu, Bangladesh menyelamatkan total 396 orang Rohingya dari sebuah kapal yang terombang-ambing di laut sekitar dua bulan setelah kapal itu juga gagal mencapai Malaysia.

"Mengapa Bangladesh harus bertanggung jawab setiap saat? Momen bertanya.

"Bangladesh telah mengambil lebih dari satu juta Rohingya. Kami kehabisan kedermawanan kami sekarang," sambungnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA