Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Di Tengah Epidemik Sekelompok Orang Di Libanon Protes, Ledakkan Sebuah Bank

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 27 April 2020, 05:33 WIB
Di Tengah Epidemik Sekelompok Orang Di Libanon Protes, Ledakkan Sebuah Bank
Sekelompok orang menyerang sebuah bank di Sidon, Libanon/Net
rmol news logo Sekelompok orang melemparkan bahan peledak ke sebuah bank di Libanon. Itu merupakan serangan pertama kali di tahun ini terhadap lembaga-lembaga keuangan di sebuah negara yang menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dasawarsa.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Krisis itu telah memicu beragam protes dan demo yang berlangsung sejak Oktober tahun lalu. Sebelumnya, serangan terhadap bank-bank nasional kerap terjadi. Namun, ini adalah serangan pertama di tahun ini.

Kantor Berita Nasional (NNA) Lebanon mengatakan serangan pada malam hari itu menargetkan kantor cabang Fransabank di Sidon, Sabtu. Beruntung, ledakan hanya merusak bagian depan kaca. Tidak ada korban dalam serangan tersebut, seperti dikutip dari AFP, Minggu (26/4).

Sehari sebelumnya, Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab, mengatakan simpanan bank Lebanon telah merosot sebanyak USD 5,7 miliar dalam dua bulan pertama tahun ini.

Lebanon tengah mengalami masalah kekurangan likuiditas yang parah. Keadaan semakin memburuk dengan adanya aturan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona.

Dalam beberapa bulan terakhir, mata uang pound Lebanon, yang dipatok terhadap dolar AS sejak 1997, telah anjlok nilainya dari sekitar 1.500 pound  per satu dolar AS menjadi hampir 3.800 per satu dolar AS di pasar paralel.

Bank-bank di Lebanon secara bertahap membatasi penarikan dolar sampai menghentikannya sama sekali pada bulan lalu.

Hal itu memancing protes dan demo berkepanjangan yang di alami negara itu. Rakyat marah. Krisis ekonomi yang dialami Peru dikaitkan dengan  korupsi yang merajalela di kalangan elite politik, dan sistem pembagian kekuasaan sektarian yang membuat pemerintah tidak efektif. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA