Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

COVID-19

Produksi Merosot Karena Pandemi Corona, Bos Airbus Wanti-wanti PHK Massal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Senin, 27 April 2020, 22:26 WIB
Produksi Merosot Karena Pandemi Corona, Bos Airbus Wanti-wanti PHK Massal
Airbus/Net
rmol news logo Kepala Eksekutif Airbus Guillaume Faury blak-blakkan soal kondisi keuangan perusahaan yang sangat terpukul oleh pandemi virus corona atau Covid-19.

Dalam sepucuk surat kepada para pekerjanya, Faury memperingatkan bahwa perusahaan itu telah mengeluarkan uang tunai dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak pandemi virus corona terjadi.

Selain itu, pandemi juga menyebabkan produksi perusahaan menurun. Bulan ini saja, pihak Airbus mengumkan akan memangkas produksi pesawat hingga sepertiga.

Hal itu terjadi karena di waktu yang bersamaan, industri penerbangan juga tengah berjuang untuk "bertahan hidup" karena terganggu secara signifikan akibat pandemi virus corona.

Kondisi sulit tersebut disampaikan Faury kepada para pekerjanya. Dia mengatakan kepada 135 ribu staf Airbus untuk bersiap menghadapi kemungkinan pemangkasan kerja alias PHK akibat pandemi virus corona.

Pihak Airbus sendiri akan memberikan hasil keuangan untuk kuartal pertama tahun ini. Angka-angka itu diperkirakan akan dibayangi merosotnya keuntungan perusahaan karena Airbus menghentikan pengiriman pesawat sejak masa lockdown dimulai Maret lalu.

Greg Waldron, dari situs web berita industri penerbangan Flight Global, menyoroti dampak besar pandemi virus corona pada Airbus dan sektor penerbangan secara keseluruhan.

"Setiap asumsi yang kami miliki tentang industri ini telah benar-benar terbalik," ujarnya, seperti dimuat BBC (Senin, 27/4).

"Prospek Airbus telah berubah dari sangat positif menjadi sangat negatif. Tidak ada permintaan untuk pesawat baru saat ini," tambahnya.

Pihak Airbus sendiri sebelumnya telah mulai menerapkan skema cuti, dengan dibantu pemerintah setempat terhadap 3.000 pekerja di Perancis.

Airbus juga diketahui memiliki sekitar 13.500 pekerja di Inggris, dengan sebagian besar dari mereka membuat sayap di dua lokasi utamanya di Broughton, Wales utara, dan Filton, Bristol.

Meski Airbus terpukul berat oleh pandemi virus corona, namun Waldron menilai bahwa Airbus akan dapat bertahan di masa krisis ini, namun tidak tanpa PHK yang signifikan.

"Airbus adalah program industri yang sangat penting bagi Eropa, saya pikir Eropa akan berkomitmen untuk mempertahankan Airbus," katanya.

"Namun, akan ada banyak rasa sakit untuk dilalui. Jika mereka memotong tingkat produksi cukup signifikan Anda akan melihat sejumlah besar PHK. Saya harapkan dalam beberapa tahun Anda akan melihat Airbus lebih ramping lebih kecil daripada apa yang kita miliki sekarang," tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA