Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kekerasan Terhadap Perempuan Di Meksiko Meningkat Drastis Seiring Pemberlakuan Lockdown

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 28 April 2020, 16:47 WIB
Kekerasan Terhadap Perempuan Di Meksiko Meningkat Drastis Seiring Pemberlakuan <i>Lockdown</i>
Kekerasan perempuan meningkat seiring pemberlakuan kuncian/Net
rmol news logo Kekerasan dalam rumah tangga, khususnya terhadap perempuan, di Meksiko semakin meningkat seiring dengan pemberlakuan penguncian untuk membendung infeksi virus corona baru (Covid-19).

Sebanyak 720 perempuan terbunuh dalam kuartal pertama tahun ini, di mana sebanyak 244 orang di antaranya adalah korban dari diskriminasi perempuan.

Angka tersebut meningkat 8 persen lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada 2019. Pada tahun lalu, totalnya ada 890 perempuan yang terbunuh.

"Pandemi paling mematikan bagi perempuan di negara kita, lebih dari virus corona adalah kekerasan pada perempuan," ujar anggota Kongres dari partai oposisi Gerakan Warga, Martha Tagle.

Dimuat CGTN, kekerasan berbasis gender memang tersebar di negara-negara Amerika Latin.

Badan Statistik Nasional (INEGI) mengungkapkan, dua pertiga perempuan di Meksiko telah mengalami beberapa bentuk kekerasan, dengan hampir 44 persen menderita pelecehan dari pasangannya.

Dengan aturan kuncian yang saat ini diperpanjang hingga Mei, para advokat khawatir tingkat kekerasan terhadap perempuan yang sudah mengkhawatirkan tersebut semakin buruk.

Pada pertengahan Maret hingga pertengahan April saja, panggilan dan pesan yang dikirim ke National Network of Shelters meningkat lebih dari 80 persen jika dibanding bulan sebelumnya. National Network of Shelters adalah jaringan yang melindungi korban kekerasan perempuan di Maksiko.

"Ini mengerikan. Saya pikir lebih banyak wanita bisa mati karena kekerasan daripada Covid pada periode ini," ujar seorang pengacara, Patricia Olamendi, mewakili para korban kekerasan perempuan.

Ia menambahkan, pemerintah pun saat ini belum menerbitkan rencana untuk mengatasi lonjakan kasus kekerasan dalam rumah tangga.

"Ada pengabaian yang lengkap dan absolut. Apa yang terjadi di negara ini tidak manusiawi," ujarnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA