Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Presiden Nigeria Khawatir, Banyak Kematian Di Kano Nigeria Tapi Bukan Karena Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 30 April 2020, 06:36 WIB
Presiden Nigeria Khawatir, Banyak Kematian Di Kano Nigeria Tapi Bukan Karena Covid-19
Presiden Nigeria Muhammadu Buhari/Net
rmol news logo Kematian misterius yang terjadi di Negara Bagian Kano membuat para pejabat Nigeria bekerja ekstra keras di tengah pandemi Covid-19.

Gubernur Kano Abdullahi Umar Ganduje mengatakan kematian misterius di Negara Bagian Kano terjadi dalam sepekan ini. Kematian itu bukan karena Covid-19.

"Kami dan saya berada di sini untuk meyakinkan semua pihak bahwa penyelidikan sedang berlangsung," tulis Ganduje di akun Twitter, Senin lalu.

"Autopsi masih berjalan namun sejauh ini tak ada hal yang menunjukkan bahwa kematian itu terkait dengan #COVID-19," lanjut Ganduje.

Media setempat memberitakan adanya kematian warga Kano sebanyak 150 orang dalam lima hari terakhir.

Laman Premiun Times lewat akun Twitternya melaporkan, pada Rabu (29/4)  gubernur membantah bahwa Kano telah mencatat kematian 'aneh' setelah pandemi mematikan.

Hal ini berbeda dengan pernyataannya beberapa hari sebelumnya. Dan yang mmebuat warga marah mereka menolak autopsi.

"Tolong katakan dengan jujur, untuk apa dilakukan autopsi? Ini Muslim dan kebanyakan dari mereka meninggal di rumah dan dimakamkan segera sesuai ajaran agama Islam. Sekali lagi saya tanya, untuk apa dilakukan autopsi Tuan Gandola?" cuit seorang pengguna Twitter.

"Bagaimana anda melakukan autopsi terhadap jasad yang sudah terkubur? Apa Anda menggalinya?" tanya pengguna lain.

Sebelumnya, Presiden Nigeria Muhammadu Buhari menyampaikan kekhawatiran terkait kematian-kematian misterius di wilayah negara bagian Kano, dan ia telah mengirimkan sebuah tim untuk membantu investigasi.

Ia juga memerintahkan agar wilayah Kano memberlakukan “total lockdown” selama dua pekan, seperti dikutip dari BBC, Senin (27/4).

Ia mendapat kabar para penggali kubur di Kano menggali liang lahat dan menguburkan mayat lebih banyak dari biasanya.

Kematian-kematian itu kemungkinan disebabkan penyakit komplikasi seperti hipertensi, diabetes, meningitis atau malaria akut.

“Itu tidak berkaitan dengan pandemi. Dan itu kemungkinan karena ditutupnya klinik-klinik swasta, di sana ada banyak pasien hipertensi, pasien diabetes, pasien asma, pasien kanker, dan mereka tidak memiliki banyak akses ke rumah sakit, lockdown telah mempengaruhi [kehidupan] setiap  orang,” kata Nagoma Sadiq, seorang dokter di Rumah Sakit Aminu Kano menyampaikan dugaannya.

Hingga saat ini angka kematian di Nigeria tercatat sebanyak 40 dan  1.337 angka kasus infeksi Covid-19. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA