Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Hasil Polling Tertinggal Jauh Dari Biden, Trump Pun Baper

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 30 April 2020, 09:38 WIB
Hasil Polling Tertinggal Jauh Dari Biden, Trump Pun Baper
Presiden Amerika Serikat Donald Trump/Net
rmol news logo Trump mendapati hasil jajak pendapatnya yang tidak bagus, yang menunjukkan ia kalah dari saingannya, Joe Biden.

Penasihat Trump memberikan kepadanya hasil jajak pendapat internal pekan lalu yang menunjukkan dia berada jauh di belakang mantan wakil presiden Joe Biden di negara-negara utama dalam pemilihan presiden.

Presiden berbicara dengan manajer kampanye Brad Parscale, penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner, dan Ketua RNC Ronna McDaniel, juga beberapa pejabat lainnya dalam pertemuan Rabu, Kamis dan Jumat.

Pada panggilan telepon hari Rabu, Trump memarahi Parscale yang mengusulkan agar mengurangi briefing hariannya tentang virus corona karena hal itu bisa berdampak kepada  kredibilitasnya.

Namun, Trump menolak permintaan itu, dengan mengatakan orang-orang “suka” pada briefingnya dan berpikir dia “berjuang untuk mereka,” kata seorang sumber yang mengetahui pembicaraan hari Rabu, seperti dikutip dari Washington Post, Rabu (29/4).

Trump telah lama tidak mempercayai data polling yang disajikan kepadanya ketika jumlahnya negatif, kata para pembantunya.

Dua jajak pendapat yang diberikan kepada Trump, satu dari Komite Nasional Republik dan satu lagi dari tim kampanye Trump, keduanya menunjukkan Trump membuntuti Biden di negara-negara bagian, kata para pejabat.

Tim politiknya menjadi prihatin dalam beberapa pekan terakhir, karena lebih mementingkan briefing sementara kematian virus corona terus meningkat.

Pada hari Kamis, Trump memicu kegemparan baru dengan sarannya bahwa menyuntikkan desinfektan dapat membantu membunuh virus corona, hal yang diduga menurunkan pamor Trump.

Pada akhir pekan ini Trump tidak melakukan briefing. Para pembantunya mengatakan mereka berharap akan segera melakukan perjalanan ke luar Washington, untuk bertemu dengan para gubernur di Oval Office dan berpartisipasi dalam acara-acara yang berfokus pada ekonomi.

Dalam satu panggilan telepon, Trump kembali memarahi Parscale atas data pemungutan suara. Trump mengatakan dia mungkin akan menuntut Parscale, pernyataan yang diduga hanya sekedar bercanda oleh salah seorang sumber Gedung Putih.

Trump mengatakan kepada Parscale bahwa dia tidak percaya polling yang telah disajikan kepadanya, meskipun itu berasal dari kampanye dan RNC.

"Saya tidak akan kalah dari Joe Biden," kata Trump, setelah sempat mengeluarkan kata-kata kotor.

Selesai menerima telepon, Parscale menggambarkan pembicaraan itu sebagai luapan hati Trump.

Trump mengomel ke pembantu lainnya selama beberapa hari tentang laporan di New York Times yang menggambarkan dia menghabiskan sebagian besar waktunya menonton televisi dan menelepon orang-orang.

Dia juga marah tentang pengujian virus corona, dan memberi tahu para penasihatnya bahwa dia merasa tidak adil dihancurkan di media hanya gara-gara kekurangan yang menimpa Amerika Serikat.

Trump minggu ini mengumumkan serangkaian pedoman pengujian yang terus meninggalkan tanggung jawab pada negara untuk mengembangkan rencana mereka sendiri.

"Dia hanya dalam mood yang buruk dengan semua orang akhir pekan lalu," kata seorang pejabat lain.

Parscale datang ke Kantor Oval pada hari Selasa untuk pertemuan panjang dengan Trump. Parscale menunjukkan angka pemungutan suara yang lebih positif untuk Trump, dan presiden tampaknya dalam suasana hati yang jauh lebih baik, kata orang-orang yang mengetahui pertemuan itu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA