Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pembuat Film Yang Ejek Presiden Mesir Meninggal Dunia Di Dalam Penjara

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Minggu, 03 Mei 2020, 13:41 WIB
Pembuat Film Yang Ejek Presiden Mesir Meninggal Dunia Di Dalam Penjara
Shady Habash/Net
rmol news logo Seorang pembuat film Mesir yang dipenjara tanpa pengadilan selama lebih dari dua tahun, meninggal dunia akhir pekan ini. Dia adalah Shady Habash.

Menurut pengacaranya, Ahmed el-Khwaga, dia meninggal dunia di dalam kompleks penjara dengan keamanan maksimum, yakni Penjara Tora di Kairo. Belum jelas apa penyebab kematiannya.

"Kesehatannya telah memburuk selama beberapa hari. Dia dirawat di rumah sakit, kemudian kembali ke penjara kemarin malam di mana dia meninggal di malam hari," kata el-Khwaga kepada kantor berita AFP, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Untuk diketahui, Habash yang berusia 24 tahun ditangkap pada Maret 2018 lalu setelah dia menyutradarai video musik milik penyanyi Mesir yang diasingkan di Swedia, Ramy Essam.

Video klip musik tersebut sarat muatan kritik dan mengejek Presiden Abdel Fattah el-Sisi. Video tersebut menampilkan lagu yang mengejek Sang Jenderal yang berubah menjadi presiden, dan membandingkannya dengan buah kurma.

Video klip itu juga memuat kritik atas dugaan korupsi di tubuh pemerintah.

Dalam lirik lagu itu juga terdapat kata "Balaha". Kata itu merujuk pada nama yang diberikan kepada el-Sisi oleh para kritikusnya. Nama itu mengacu pada karakter dalam film Mesir yang dikenal sebagai pembohong terkenal.

Video klip itu mengundang perhatian banyak pihak dan telah ditonton lebih dari lima juta kali di YouTube.

Mengetahui kabar bahwa Habash meninggal dunia, sang penyanyi dalam video klip kontroversial itu, Ramy Essam mengungkapkan rasa belasungkawanya di sosial media.

"Shady Habash telah meninggal. Shady adalah orang yang paling baik dan paling berani. Dia tidak pernah menyakiti siapa pun. Semoga Tuhan mengampuni dia," tulis Essam di Facebooknya, seperti dimuat Al Jazeera (Minggu, 3/5).

Essam, bersama dengan teman-teman Habash menerbitkan surat yang ditulis Habash dari penjara pada bulan Oktober lalu di mana dia berbicara tentang keputusasaannya.

"Penjara tidak membunuh, kesepian juga," tulis Habash dalam surat tersebut.

Surat itu menggambarkan apa yang dia sebut sebagai perjuangannya untuk menjaga dirinya agar tidak menjadi gila atau mati perlahan-lahan di dalam penjara.

Dia mengaku dia merasa telah dilemparkan ke dalam penjara dua tahun lalu dan dilupakan.

"Keadaan psikologisnya sangat buruk," kata el-Khwaga tentang Habash ketika dia melihatnya untuk terakhir kalinya dua bulan lalu.

Sejauh ini, belum ada komentar dari Kementerian Dalam Negeri yang mengawasi sistem penjara Mesir soal kematian Habash. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA