Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

AS Sebut China Sengaja Sembunyikan Bahaya Covid-19 Untuk Timbun Pasokan Medis Dunia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Senin, 04 Mei 2020, 08:37 WIB
AS Sebut China Sengaja Sembunyikan Bahaya Covid-19 Untuk Timbun Pasokan Medis Dunia
Masker/Net
rmol news logo Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) Amerika Serikat mendukung kritik pemerintah terkait tanggapan awal China yang terlambat memperingatkan dunia mengenai berbahayanya virus corona baru.

Itu semua diungkapkan dalam sebuah laporan yang bocor ke media. Laporan tersebut merupakan dokumen DHS yang memiliki tanda "hanya untuk penggunaan resmi" dan memiliki tanggal 1 Mei.

Di dalamnya disebutkan China mulai menurunkan ekspor dan meningkatkan impor pasokan medis dasar seper masker, baju hazmat, sarung tangan pada Januari. Pada saat yang sama, mereka justru menyangkal adanya pembatasan ekspor dan menutupi penyediaan data perdagangannya.

Menurut kesimpulan intelijen AS, tindakan tersebut dengan "probabilitas 95 persen" tidak dalam kisaran normal. China sengaja menyembunyikan keparahan krisis kesehatan dan komunitas global.

Laporan tersebut menyebutkan, Beijing tahu virus corona baru memiliki penularan yang berbahaya, tetapi menunda untuk memberi informasi pada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) selama hampir sepanjang Januari.

Bocornya laporan tersebut juga memperkuat klaim AS yang berupaya untuk memina pertanggungjawaban dari China yang telah membuat ribuan orang Amerika meninggal dan menciptakan krisis ekonomi.

Dilansir Russia Today, selain dokumen tersebut, ada dokumen intelijen lain yang belum dipublikasikan yang menganalisis bahwa China berusaha menutupi Covid-19.

Hingga saat ini, banyak pejabat tinggi AS, termasuk Presiden Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menyalahkan China atas pandemik Covid-19, meski virus itu bukan berasal dari laboratorium Wuhan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA