Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kehilangan Pekerjaan Dan Minta Direpatriasi, Pekerja Migran Dari Mesir Buat Kerusuhan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Senin, 04 Mei 2020, 14:25 WIB
Kehilangan Pekerjaan Dan Minta Direpatriasi, Pekerja Migran Dari Mesir Buat Kerusuhan
Para pekerja migran yang minta direpatriasi/Net
rmol news logo Pasukan keamanan Kuawit berusaha untuk mengendalikan kerusuhan yang diakibatkan oleh para pekerja migran dari Mesir di tempat penampungan.

Dalam sebuah pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri Kuwait pada Senin (4/5), kerusuhan pecah ketika para pekerja migran minta direpatriasi ke negara asalnya. Polisi juga membawa beberapa orang yang dianggap telah melanggar hukum.

Perwakilan Kedutaan Besar Mesir di Kuwait kemudian meninjau tempat penampuan dan meyakinkan para pekerja bahwa penerbangan repatriasi akan dimulai pada pekan ini. Lebih lanjut, pihak kedutaan juga menyampaikan permintaan maafnya.

Beberapa negara Teluk saat ini sedang berusaha untuk mengatur repatriasi dari warga asing yang terdampar atau kehilangan pekerjaan akibat pandemik virus coorna baru.

Repatriasi juga termasuk bagi mereka yang memiliki izin tinggal kadaluarsa, seperti dilansir Reuters.

Pada bulan lalu, pemerintah Kuwait sudah setuju untuk mengizinkan para ekspatriat yang melanggar UU kependudukan untuk direpatriasi tanpa denda atau tiket pesawat. Di mana proses repatriasi akan memprioritaskan perempuan dan anak-anak.

Surat kabar lokal, Al Qabas mengatakan ada sekitar 28.000 orang asing dari sekitar 160.000 yang tidak memiliki tempat tinggal yang sah. Saat ini, mereka ditahan di 34 tempat penampungan di seluruh negeri.

Di antara mereka adalah 6.500 orang Mesir, 6.300 orang India, dan 6.000 orang Bangladesh.

Ekspatriat dari Asia memang banyak yang bekerja di kawasan Teluk Arab, bahkan hingga jutaan.

Sejak pandemik, Kuwait telah menerapkan beberapa langkah untuk menghentikan penyebaran virus. Itu yang mengakibatkan banyak dari para pekerja migran kehilangan pekerjaannya.

Hingga saat ini, Kuwait memiliki jumlah infeksi terendah di kawasan. Totalnya, ada 4.980 orang yang terinfeksi virus corona baru di Kuwait dengan 38 orang meninggal dunia. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA