Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Makin Memanas Pengusaha Australia Cenderung Memihak China, Ketergantungan Bisnis?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 05 Mei 2020, 13:14 WIB
Makin Memanas Pengusaha Australia Cenderung Memihak China, Ketergantungan Bisnis?
Ilustrasi slah satu industri optok China/Net
rmol news logo . China dan Australia masih saling menyalahkan terkait wabah virus corona. Hubungan kedua negara kini di ujung tanduk.

Miliarder tambang Australia Andrew Forrest, menyayangkan ketegangan yang terjadi antara kedua negara. Ia mengingatkan, semua negara harus bekerja sama, terutama di masa pandemik ini.

"Pandemi bisa dimulai di mana saja dan dari mana asalnya bukanlah sebuah statistik yang penting. Covid-19 adalah kesempatan bagi dunia untuk bekerja bersama," kata Forrest dalam sebuah wawancara, seperti dikutip dari SCMP, Senin (4/5).

China telah memberi Australia banyak bantuan dalam perjuangannya untuk mengendalikan Covid-19, khususnya menyediakan pasokan peralatan medis, katanya.

Forrest mengatakan, sejak Januari, ketika wabah pertama kali terdeteksi di kota Wuhan di China tengah, pengiriman peralatan perlindungan pribadi ke Australia dari China lebih banyak daripada pengiriman yang mengarah ke arah sebaliknya.

Langkah pemerintah Australia yang menunjuk perusahaan China yang berbasis di Australia untuk pengiriman masker wajah ke China awal tahun ini adalah tindakan yang 'bukan Australia'.

Pernyataannya itu diungkapkan ketika pertikaian diplomatik baru meledak antara kedua negara atas desakan pemerintah Australia untuk penyelidikan internasional yang independen mengenai asal-usul wabah virus corona, sebuah upaya yang dilihat Beijing sebagai langkah manuver politik untuk mencoreng China di mata dunia internasional.

Ketegangan meletus pada awal bulan lalu saat perusahaan-perusahaan Australia yang didukung China telah membeli sejumlah besar masker medis dan mengirimkannya ke China sebagai bantuan kemanusiaan. Hal ini yang membuat cadangan masker Australia mengering di saat-saat paling dibutuhkan.

Forrest membela perusahaan China yang mengekspor masker dari Australia, dengan alasan pengiriman didasarkan pada praktik bisnis normal.

"Perusahaan-perusahaan China yang mengirim masker kembali ke China pada Januari bertindak di pasar hukum yang tepat, mereka sama sekali tidak melakukan kesalahan... ini hanya apa yang Anda lakukan untuk membantu negara lain (yang membutuhkan)," kata pemilik Metals Group, salah satu pemasok bijih besi terbesar ke China ini.  

Tetapi sebelum tuduhan itu meledak, pemerintah Australia bulan lalu meningkatkan upayanya untuk menyelidiki penyebab virus corona, termasuk penanganan China terhadap wabah awal di Wuhan.

Australia berusaha untuk menggalang sekutu seperti Amerika Serikat, Jerman, dan Prancis untuk bergabung dalam upaya itu bahkan ketika mereka terus berjuang sendiri untuk menahan penyebaran Covid-19.

Ketegangan yang semakin meningkat antara kedua negara ini akan membahayakan transaksi bisnis Australia dengan dan kebijakan luar negerinya terhadap China.

Saat ditanya apakah pebisnis Australia cenderung "memihak" China karena ketergantungan mereka pada negara tersebut untuk keuntungan mereka?  Forrest menjawab. “China telah menjadi teman saya dan akan selalu menjadi teman saya. Saya memiliki hak istimewa untuk mengenal Tiongkok dan... sudah lebih dari 30 tahun, Anda bisa mengenal hati orang-orang China dengan baik."

Mengutip South China Morning Post, China tetap menjadi tujuan ekspor terbesar Australia, terutama untuk mineral seperti bijih besi dan batubara.
Selain itu, turis dan pelajar Tiongkok adalah sumber pendapatan penting bagi negara. Bijih besi, khususnya, merupakan impor dan sumber daya penting bagi China terutama untuk industri produksi baja yang besar.

Tahun lalu, menurut laporan tahunan perusahaan tahun 2019, 93 persen pendapatan Fortescue yang nilainya hampir A$ 10 miliar (6,4 miliar dolar AS) dari penjualan bijih besi berasal dari China. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA